Kamis, 22 Mei 2025

Murianews, Jakarta – Dokter spesialis Jiwa dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, dr Kristiana Siste, mengungkap sejumlah alasan seorang bisa kecanduan saat melakukan judi online.

Menurutnya, dorongan untuk memperoleh uang dan kesenangan secara instan membuat banyak orang mengakses layanan pinjaman uang dan judi online.

Menurut Siste, pinjaman online judi online sama-sama menawarkan peluang untuk mendapatkan uang dan kesenangan dengan cepat.

”Yang mendasari kebutuhan secara instan, yang ingin mendapatkan uang secara segera dan mendapatkan kesenangan secara segera,” ujarnya, dikutip dari Antara, Jumat (26/7/2024).

Dr. Siste menjelaskan, pada awalnya judi online sering dianggap sebagai cara cepat untuk melunasi utang. Namun, perasaan senang yang dirasakan saat menang dan mendapat uang dapat membuat orang ingin terus melakukannya.

”Kalau aku sudah menang sekali, aku bisa berhenti, namun kenyataannya ketika menang atau kalah dia tidak akan berhenti bermain judi, sehingga ini membawa kita pada suatu ranah tentang adiksi,” terangnya.

Kecanduan, menurut Dr. Siste, terjadi karena interaksi kompleks yang melibatkan faktor perilaku, genetik, dan sirkuit otak. Ia menambahkan bahwa otak bagian depan yang belum matang membuat remaja dan dewasa muda berisiko tinggi melakukan perilaku impulsif, yang kemudian dapat membuat mereka mengalami adiksi.

”Ketika emosinya labil, tapi otak bagian depannya belum mature, maka terjadi perilaku-perilaku impulsif yang dia gunakan untuk memperbaiki emosinya, salah satunya ke judi online,” jelasnya.

dr Siste memandang kecanduan judi online sebagai masalah kesehatan jiwa yang serius, yang penanganannya membutuhkan dukungan dari tenaga profesional.

”Memang masalahnya bukan masalah yang kecil untuk kecanduan judi ini,” katanya.

Ia juga menyoroti bahwa kecanduan judi online merupakan masalah serius di Indonesia, dengan dua persen dari populasi terlibat dalam masalah ini.

”Jadi, ini benar adalah masalah serius, bahkan saya bisa mengatakan sebagai bencana nasional dalam hal ini,” tambahnya.

Komentar

Sehat Terkini

Terpopuler