
Murianews, Kudus – Kasus hipertensi atau tekanan darah tinggi di Indonesia saat ini masih cukup tinggi dan perlu mendapat perhatian serius. Pasalnya, jika tidak segera ditangani, hipertensi bisa memicu munculnya penyakit serius lainnya yang mengancam nyawa.
Hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah berada di angka 130/80 mmHg atau lebih. Bila kasus hipertensi sudah berat maka penderitanya biasanya harus mengonsumsi obat khusus seumur hidup.
Namun, bila Anda didiagnosis memiliki hipertensi ringan, belum tentu harus mengonsumsi obat seumur hidup. Gaya hidup sehat serta asupan vitamin dan mineral yang tepat pun sangat bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah yang tinggi.
Melansir dari Hellosehat, vitamin dan mineral merupakan zat gizi yang penting bagi tubuh. Kurangnya asupan mineral tertentu bahkan bisa menjadi faktor risiko dan penyebab hipertensi.
Bagi penderita hipertensi, kebutuhan akan vitamin dan mineral bisa dipenuhi melalui panduan diet DASH. Namun, bila Anda masih kekurangan vitamin dan mineral tertentu meski sudah menerapkan diet sehat, suplemen mungkin dibutuhkan.
Berikut pilihan suplemen vitamin dan mineral yang diyakini ampuh sebagai penurun darah tinggi:
Vitamin C dan E
Beberapa contoh vitamin yang amat dianjurkan untuk pengidap hipertensi ialah vitamin C dan E. Tidak sekedar aman, keduanya bahkan mampu menurunkan tekanan darah Anda.
Vitamin ini bekerja dengan melindungi sel-sel tubuh Anda dari kerusakan akibat stres oksidatif, yaitu kondisi ketika jumlah radikal bebas dalam tubuh melebihi kapasitas seharusnya.
Jika sel terpapar oleh radikal bebas, akan terjadi peradangan di dalam tubuh. Maka dari itu, untuk menurunkan tekanan darah, Anda dapat mengonsumsi vitamin C dan E.
Asam folat (vitamin B9)
Asam folat alias vitamin B9 termasuk vitamin yang dibutuhkan sebagai penurun darah tinggi, terutama untuk ibu yang mengalami hipertensi dalam kehamilan. Saking pentingnya asam folat, sebuah penelitian dari Journal of the Australian College of Midwives menunjukkan bahwa asupan asam folat yang cukup selama masa kehamilan dapat mengurangi risiko preeklamsia. Preeklamsia merupakan komplikasi berbahaya pada kehamilan yang salah satu tandanya yaitu tekanan darah tinggi.
Kalium
Ginjal berperan dalam mengendalikan tekanan darah dengan cara menyaring darah dan mengeluarkan cairan berlebih melalui urine. Proses ini memanfaatkan keseimbangan antara natrium dan kalium di dalam tubuh.
Bila konsumsi garam berlebih dan kalium di dalam tubuh Anda kurang, fungsi ginjal dalam membuang cairan akan terganggu. Lama-kelamaan, kelebihan cairan di dalam tubuh dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah.
Untuk itu, Anda perlu mengonsumsi makanan dengan kalium tinggi jika memiliki riwayat hipertensi. Selain dari suplemen, Anda bisa memenuhi kebutuhan kalium dari makanan penurun darah tinggi seperti buah dan sayuran.
Magnesium
Sebuah studi yang dipublikasikan journal Hypertension pada 2016 menemukan fakta bahwa suplemen magnesium dapat menurunkan tekanan darah.
Penelitian tersebut menunjukkan, seseorang yang mengonsumsi suplemen magnesium dengan dosis 368 mg selama tiga bulan mengalami penurunan tekanan darah sistolik sekitar 2 mmHg dan diastolik sekitar 1,8 mmHg. Namun, sebaiknya tanyakan pada dokter mengenai batas konsumsi suplemen ini sesuai dengan kondisi Anda.
Pasalnya, seseorang dengan kondisi medis tertentu, seperti gangguan ginjal, justru berisiko bila mengonsumsi suplemen magnesium. Anda bisa memperoleh magnesium dari suplemen maupun makanan sehari-hari, seperti sayuran hijau, biji-bijian, serta kacang-kacangan.
Kalsium
Pada pengidap hipertensi, kalsium dapat memengaruhi pembuluh darah yang menyempit sehingga tekanan darah yang sudah tinggi bisa menurun. Namun, penting untuk Anda ketahui bahwa konsumsi kalsium yang berlebihan justru dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
Oleh karena itu, Dr. Randall Zusman dari Massachusetts General Hospital Heart Center, AS, menyarankan sebaiknya Anda mendapatkan kalsium dari makanan daripada suplemen. Konsumsi kalsium untuk penderita hipertensi dapat diperoleh dari susu dan produk susu, ikan, serta sayuran hijau.
Apabila memang asupan kalsium dari makanan dirasa kurang, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter apakah Anda boleh mengonsumsi suplemen kalsium atau vitamin untuk hipertensi lainnya.