Meski demikian, sebagian orang masih bingung untuk menentukan waktu yang tepat minum vitamin ini. Apakah di saat sahur atau justru ketika berbuka puasa.
Tidak semua vitamin bekerja dalam tubuh dengan cara dan di waktu yang sama. Oleh karena itu, ada baiknya tahu aturan dan kapan harus minum vitamin, terlebih ketika puasa dengan jam makan yang terbatas.
Sebelumnya, ada dua jenis vitamin umum yang larut dalam lemak dan larut dalam air. Nah, untuk vitamin atau suplemen kesehatan yang berjenis larut dalam lemak, baiknya dikonsumsi setelah berbuka puasa.
Waktu berbuka puasa atau makan malam merupakan waktu optimal untuk mengonsumsi vitamin larut lemak.
Vitamin yang larut dalam lemak, akan dilarutkan dalam tubuh kita dengan menggunakan lemak dari makanan dalam tubuh.
Murianews, Kudus – Saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, sebagian orang ada yang rutin minum vitamin. Tujuannya agar kondisi badan tetap fit selama melaksanakan puasa sekitar 13 jam lamanya.
Meski demikian, sebagian orang masih bingung untuk menentukan waktu yang tepat minum vitamin ini. Apakah di saat sahur atau justru ketika berbuka puasa.
Melansir Hellosehat, minum vitamin saat puasa, dirasa cukup penting guna mencukupi kebutuhan mineral dan vitamin saat tubuh berhenti makan dan minum sementara waktu.
Tidak semua vitamin bekerja dalam tubuh dengan cara dan di waktu yang sama. Oleh karena itu, ada baiknya tahu aturan dan kapan harus minum vitamin, terlebih ketika puasa dengan jam makan yang terbatas.
Berikut ini merupakan panduan untuk mengetahui jenis vitamin dan waktu yang tepat untuk mengonsumsinya di kala puasa:
Vitamin larut dalam lemak, lebih baik dikonsumsi sehabis berbuka
Sebelumnya, ada dua jenis vitamin umum yang larut dalam lemak dan larut dalam air. Nah, untuk vitamin atau suplemen kesehatan yang berjenis larut dalam lemak, baiknya dikonsumsi setelah berbuka puasa.
Waktu berbuka puasa atau makan malam merupakan waktu optimal untuk mengonsumsi vitamin larut lemak.
Vitamin yang larut dalam lemak, akan dilarutkan dalam tubuh kita dengan menggunakan lemak dari makanan dalam tubuh.
Vitamin Larut dalam Air...
Kemudian, kandungan vitamin tersebut dibawa ke aliran darah untuk memaksimalkan fungsinya masing-masing.
Contoh vitamin larut dalam lemak dan bisa dikonsumsi malam hari antara lain termasuk vitamin A, vitamin K, vitamin E, dan vitamin D.
Ketika tubuh kita mendapatkan vitamin yang larut dalam lemak, vitamin tersebut akan disimpan pada organ hati.
Maka dari itu, vitamin tersebut paling baik dikonsumsi dengan makanan yang mengandung lemak tak jenuh atau mengandung minyak untuk membantu penyerapan fungsi secara maksimal.
Vitamin larut dalam air, lebih baik dikonsumsi waktu sahur
Untuk jenis vitamin yang larut dalam air, baiknya dikonsumsi pada waktu sahur. Minimal bisa mengonsumsinya 30 menit sebelum makan atau 1 jam sesudah makan sahur.
Ini disebabkan waktu penyerapan terbaik vitamin yang larut dalam air ketika kondisi perut masih kosong.
Vitamin yang larut dalam air biasanya mudah dicerna tubuh bersama minuman dan makanan sehari-hari. Contohnya antara lain vitamin C, vitamin B, dan folat (asam folat) yang larut dalam air.
Tubuh membutuhkan jumlah vitamin yang dibutuhkan untuk menghilangkan sisa-sisa urin yang masih mengendap di dalam tubuh.
Karena tubuh tidak menyimpan vitamin dalam jangka waktu lama, maka vitamin ini juga akan keluar bersama urin dalam beberapa waktu.
Efek Samping Minum Vitamin...
Untuk vitamin jenis ini, baiknya dikonsumsi sewaktu sahur guna melancarkan aktivitas di bulan puasa. Misalnya, Anda bisa mengonsumsi vitamin B sebelum makan sahur.
Vitamin B adalah jenis vitamin meningkatkan energi dan berfungsi menurunkan tingkat stres. Beberapa vitamin B yang paling banyak dikonsumsi adalah B-2, B-6, dan B-12.
Sudah terbukti juga secara klinis kalau vitamin B dapat mengurangi jumlah stress serta memperbaiki mood sehari-hari.
Tips minum vitamin saat puasa
Efek samping yang paling umum yang dialami orang saat mengkonsumsi vitamin adalah mual, diare ringan dan ada rasa tidak nyaman di perut.
Untuk membantu mengurangi rasa tidak nyaman dan membatasi efek samping, kebanyakan para produsen vitamin menyarankan agar mengonsumsi suplemen dicampurkan atau dikonsumsi bersamaan dengan makanan.
Beberapa orang bisa mengalami overdosis vitamin dan mengakibatkan efek samping tertentu. Misalnya, sangat tidak dianjurkan untuk mengonsumsi vitamin K dengan suplemen pengencer darah atau warfarin, karena tubuh akan menimbulkan reaksi buruk.
Meskipun Anda aturan dan anjuran yang direkomendasikan produsen obat vitamin, tidak ada salahnya Anda berkonsultasi lagi dengan dokter. Apalagi fungsi biologis tubuh akan berbeda selama bulan puasa.
Jadi mungkin akan butuh penyesuaian dan anjuran dokter untuk mengonsumsi vitamin-vitamin tertentu.
