
Murianews, Kudus – Mengkonsumsi buah menjadi hal yang wajib saat musim kemarau tiba. Buah diketahui memiliki kadar air yang baik untuk menghidrasi tubuh dengan baik.
Terlebih, di saat musim kemarau, suhu udara yang meningkat dapat menyebabkan tubuh terserang dehidrasi. Kondisi itu tentu akan membahayakan tubuh kita bila diabaikan.
Ada beberapa buah yang dapat menjadi pilihan untuk dikonsumsi saat musim kemarau tiba. Melansir dari Healthline, Senin (20/5/2024) ada beberapa buah yang wajib dikonsumsi saat musim kemarau.
Berikut lima buah yang wajib dikonsumsi saat musim kemarau:
- Semangka
Buah pertama yang wajib dikonsumsi saat musim kemarau adalah semangka. Buah satu ini memiliki kandungan likopen dan juga antioksidan yang dapat membantu kita untuk melindungi tubuh dari dehidrasi akibat paparan sinar matahari.
- Jeruk
Jeruk dikenal memiliki kandungan vitamin C. Kandungan ini yang dapat membantu kita menjaga sistem kekebalan tubuh.
Buah jeruk memiliki kandungan air 87 persen yang dapat membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh. Di mana kandungan air jeruk memiliki kandungan eklorit yang didalamnya terkandung magnesium dan kalium.
- Kelapa
Kelapa mengandung eklorit yang dapat membantu meningkatkan energi dalam tubuh, seperti kalium, natrium dan klorida. Air kelapa juga memiliki manfaat yang dapat meredakan dehidrasi pada tubuh kita.
- Melon
Melon merupakan buah yang mengandung air 90 persen yang mana dapat menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh kita. Melon juga kaya vitamin seperti Vitamin A, Vitamin C dan juga folat yang baik untuk Kesehatan kita.
- Blewah
Buah Blewah merupakan buah yang cocok dimakan saat musim kemarau. Kandungan air dalam buah blewah sebesar 90 persen dapat mencegah tubuh kita dari dehidrasi.
Selain itu, buah blewah juga memiliki kandungan 2 gram serat dan 200 gram yang dapat membantu tubuh kita terhindar dari obsesitas.
Itulah lima buah yang wajib dikonsumsi saat musim kemarau, selain memiliki banyak kandungan yang baik di dalamnya. Buah ini dapat ditemukan dengan mudah dan juga memiliki harga yang terjangkau.
Penulis: Naili Ulya Maulida (mahasiswa magang UMK)
Editor: Zulkifli Fahmi