Hati-Hati Makan Sate Kambing Kalau Lagi Hamil, Ini Alasannya
Zulkifli Fahmi
Sabtu, 24 Juni 2023 17:37:19
Menu ini memang sangat lezat dan mengenyangkan. Sebab, sajian sebanyak 100 gram saja sudah mengandung 250 kalori. Daging kambing juga tinggi protein.
Di dalamnya juga terdapat zat besi yang banyak guna menjaga hemoglobin dan membantu pembentukan sel darah merah. Zat besi di daging kambing mudah diserap oleh tubuh.
Baca: Mencicipi Lezatnya Sate Kambing Pak Kembar di Wonogiri, Sudah Hadir Sejak Indonesia MerdekaMenurut
Mom Juction seperti dikutip
Murianews.com dari
Hai Bunda, Sabtu (24/6/2023), kandungan mineral itu bisa menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin.
Meski baik, mengkonsumsi daging kambing, perlu dibatasi selama kehamilan. Apalagi jika diolah menjadi sate kambing. Sebab, ada sejumlah risiko yang bisa didapat ibu hamil.
Berikut ini risiko yang akan dihadapi jika ibu hamil kebanyakan makan sate kambing;
1. Menaikkan kadar kolesterolDaging kambing merupakan sumber asam lemak jenuh. Asam lemak jenuh ini bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
”Asupan asam lemak jenuh yang tinggi dapat meningkatkan kadar low-density lipoprotein (LDL) atau lebih dikenal sebagai kolesterol jahat,” kata ahli nutrisi dan diet Peggy Pletcher dalam laporan
Healthline.
2. Meningkatkan tekanan darah tinggiKandungan natrium dari daging kambing jumlahnya cukup banyak. Mineral ini tidak baik bagi tubuh karena meningkatkan tekanan darah.
Baca: Lezatnya Sate Kambing Tohok Paling Legendaris di JeparaTekanan darah yang tinggi saat masa kehamilan ini berdampak buruk bagi janin dalam kandungan. Seperti dilansir
Medical News Today, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol bisa membuat ibu hamil berisiko terkena preeklampsia dan diabetes gestasional.Komplikasi darah tinggi juga bisa membuat ibu hamil terkena sindrom HELLP, yakni kelainan darah dan hati yang mengancam jiwa, solusio plasenta, dan bayi lahir prematur.
3. Menyebabkan alergiBagi sebagian orang, daging kambing juga menyebabkan alergi. Kandungan histamin dalam daging kambing ini yang jadi penyebabnya.Beberapa kasus, ibu hamil bisa asma, batuk, pilek, dan syok anafilaksis. Sebelum mengkonsumsi daging kambing, sebaiknya ketahui dulu sakit alergi yang dimiliki. Bila memiliki alergi ini, sebaiknya konsultasi ke dokter sebelum menyantap sate kambing.
4. Kemungkinan terkena infeksiMemakan sate kambing bisa meningkatkan risiko terkena infeksi toksoplasmosis bagi ibu hamil. Sebab, bakteri yang menyebabkan infeksi banyak ditemui dari daging sate kambing yang belum matang.Pada orang yang tidak hamil, infeksi biasanya tidak berbahaya dan seringkali tanpa gejala. Namun, pada wanita hamil, toksoplasmosis dapat meningkatkan risiko keguguran, bayi lahir mati, atau kerusakan pada organ bayi yang sedang berkembang.
5. Memicu kankerSate kambing dimasak dengan cara dibakar. Menurut beberapa pakar, makanan yang dibakar bisa menyebabkan pembentukan senyawa dan dikaitkan dengan kanker.Mengutip
The Bump, makanan yang dibakar dikhawatirkan mengandung karsinogen, yakni senyawa yang memicu pertumbuhan sel kanker. Zat ini umumnya ditemukan pada daging sate yang berubah menjadi hitam.
Murianews, Kudus – Iduladha tinggal menghitung hari. Di momen itu biasanya banyak hidangan olahan daging dijumpai. Salah satunya sate kambing.
Menu ini memang sangat lezat dan mengenyangkan. Sebab, sajian sebanyak 100 gram saja sudah mengandung 250 kalori. Daging kambing juga tinggi protein.
Di dalamnya juga terdapat zat besi yang banyak guna menjaga hemoglobin dan membantu pembentukan sel darah merah. Zat besi di daging kambing mudah diserap oleh tubuh.
Baca: Mencicipi Lezatnya Sate Kambing Pak Kembar di Wonogiri, Sudah Hadir Sejak Indonesia Merdeka
Menurut
Mom Juction seperti dikutip
Murianews.com dari
Hai Bunda, Sabtu (24/6/2023), kandungan mineral itu bisa menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin.
Meski baik, mengkonsumsi daging kambing, perlu dibatasi selama kehamilan. Apalagi jika diolah menjadi sate kambing. Sebab, ada sejumlah risiko yang bisa didapat ibu hamil.
Berikut ini risiko yang akan dihadapi jika ibu hamil kebanyakan makan sate kambing;
1. Menaikkan kadar kolesterol
Daging kambing merupakan sumber asam lemak jenuh. Asam lemak jenuh ini bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
”Asupan asam lemak jenuh yang tinggi dapat meningkatkan kadar low-density lipoprotein (LDL) atau lebih dikenal sebagai kolesterol jahat,” kata ahli nutrisi dan diet Peggy Pletcher dalam laporan
Healthline.
2. Meningkatkan tekanan darah tinggi
Kandungan natrium dari daging kambing jumlahnya cukup banyak. Mineral ini tidak baik bagi tubuh karena meningkatkan tekanan darah.
Baca: Lezatnya Sate Kambing Tohok Paling Legendaris di Jepara
Tekanan darah yang tinggi saat masa kehamilan ini berdampak buruk bagi janin dalam kandungan. Seperti dilansir
Medical News Today, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol bisa membuat ibu hamil berisiko terkena preeklampsia dan diabetes gestasional.
Komplikasi darah tinggi juga bisa membuat ibu hamil terkena sindrom HELLP, yakni kelainan darah dan hati yang mengancam jiwa, solusio plasenta, dan bayi lahir prematur.
3. Menyebabkan alergi
Bagi sebagian orang, daging kambing juga menyebabkan alergi. Kandungan histamin dalam daging kambing ini yang jadi penyebabnya.
Beberapa kasus, ibu hamil bisa asma, batuk, pilek, dan syok anafilaksis. Sebelum mengkonsumsi daging kambing, sebaiknya ketahui dulu sakit alergi yang dimiliki. Bila memiliki alergi ini, sebaiknya konsultasi ke dokter sebelum menyantap sate kambing.
4. Kemungkinan terkena infeksi
Memakan sate kambing bisa meningkatkan risiko terkena infeksi toksoplasmosis bagi ibu hamil. Sebab, bakteri yang menyebabkan infeksi banyak ditemui dari daging sate kambing yang belum matang.
Pada orang yang tidak hamil, infeksi biasanya tidak berbahaya dan seringkali tanpa gejala. Namun, pada wanita hamil, toksoplasmosis dapat meningkatkan risiko keguguran, bayi lahir mati, atau kerusakan pada organ bayi yang sedang berkembang.
5. Memicu kanker
Sate kambing dimasak dengan cara dibakar. Menurut beberapa pakar, makanan yang dibakar bisa menyebabkan pembentukan senyawa dan dikaitkan dengan kanker.
Mengutip
The Bump, makanan yang dibakar dikhawatirkan mengandung karsinogen, yakni senyawa yang memicu pertumbuhan sel kanker. Zat ini umumnya ditemukan pada daging sate yang berubah menjadi hitam.