Kamis, 22 Mei 2025

Murianews, Kudus – Penyakit diare, termasuk disentri, adalah penyakit menular umum yang berhubungan dengan banjir. Itu berdasarkan penelitian berjudul Hidup di bentang air berbahaya: kerentanan gender dan pengalaman banjir dan bencana yang dituliskan Sultana F. Hidup pada 2010.

WHO menyebutkan, setiap tahunnya terdapat 165 juta kasus disentri di seluruh dunia akibat bakteri Shigella atau disentri basiler. Penyakit ini paling banyak ditemukan di negara berkembang, negara tropis, dan subtropis, termasuk Indonesia.

Melansir dari laman Siloam Hospital, disentri merupakan gangguan pencernaan yang ditandai dengan diare disertai lendir atau darah karena peradangan atau infeksi usus.

Penyakit ini diketahui dapat menular melalui media makanan, minuman, dan kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi bakteri penyebab disentri.

Berdasarkan penyebabnya, ada dua jenis disentri, yakni disentri basiler dan disentri amoeba.

Disentri basiler disebabkan paparan bakteri Shigella, Salmonella, dan E coli sedangkan disentri amoeba disebabkan Entamoeba histolytica dan B coli.

Begitu pun dengan gejalanya. Disentri basiler dan disentri amoeba memiliki gejala yang berbeda.

Umumnya, gejala disentri muncul 1-3 hari setelah penderitanya terinfeksi, atau bahkan dalam waktu yang lebih lama lagi. Namun, terdapat pula kasus di mana penderitanya tidak merasakan gejala sama sekali.

Gejala umum disentri basiler, yakni:

Demam.
Mual dan muntah.
Diare yang dapat disertai lendir atau darah.
Kram perut.

Gejala umum disentri amoeba, yakni:

Penurunan berat badan.
Demam.
Mual.
Kram perut.
Diare yang dapat disertai darah atau lendir.

Disentri ini umumnya tidak memunculkan gejala tertentu. Namun di beberapa kasus, gejalanya baru muncul empat minggu setelah penderitanya terinfeksi.

Untuk diketahui, disentri tidak hanya mudah menular, tetapi juga berisiko menimbulkan komplikasi berbahaya. Apabila Anda mengalami gejala-gejala di atas dan tidak kunjung membaik, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Komentar

Sehat Terkini

Terpopuler