Di mana, ia menyoroti laporan yang menyebutkan hampir 100 persen ikan lele diinjeksi obat antibiotik. Belum lagi adanya buah-buahan yang sengaja disuntik pewarna atau zat lainnya.
”Apalagi kalau kita di pasar, yang jelas buah, buah disuntik biar orang tertarik, dan ini merusak ginjal nanti,” ujarnya beberapa waktu lalau, seperti dikutip dari Detik.com, Selasa (8/4/2025).
”Tahun 2024 ini mencapai Rp 11 triliun, cukup besar untuk seluruh penyakit gagal ginjal kronik, ini baru yang hanya tercover BPJS saja,” ujarnya.
Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan gastroenterologi di RS Saiful Anwar Malang, Syifa Mustika membantah ikan lele bisa menyebabkan gagal ginjal.
”Isu tentang konsumsi ikan lele dan kaitannya dengan gagal ginjal memang sedang ramai diperbincangkan, dan penting bagi kita untuk meluruskannya berdasarkan fakta medis dan ilmiah,” ujarnya, seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (8/4/2025).
Murianews, Kudus – Ikan lele disuntik antibiotik disebut menyebabkan gagal ginjal kronis. Informasi itu sempat disinggung Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof Ali Ghufron Mukti.
Di mana, ia menyoroti laporan yang menyebutkan hampir 100 persen ikan lele diinjeksi obat antibiotik. Belum lagi adanya buah-buahan yang sengaja disuntik pewarna atau zat lainnya.
”Apalagi kalau kita di pasar, yang jelas buah, buah disuntik biar orang tertarik, dan ini merusak ginjal nanti,” ujarnya beberapa waktu lalau, seperti dikutip dari Detik.com, Selasa (8/4/2025).
Pernyataan itu disampaikannya saat mengungkapkan data kenaikan kasus penyakit gagal ginjal kronik yang tercover BPJS Kesehatan, termasuk di generasi muda.
”Tahun 2024 ini mencapai Rp 11 triliun, cukup besar untuk seluruh penyakit gagal ginjal kronik, ini baru yang hanya tercover BPJS saja,” ujarnya.
Lantas, benarkah ikan lele bisa menyebabkan gagal ginjal?
Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan gastroenterologi di RS Saiful Anwar Malang, Syifa Mustika membantah ikan lele bisa menyebabkan gagal ginjal.
”Isu tentang konsumsi ikan lele dan kaitannya dengan gagal ginjal memang sedang ramai diperbincangkan, dan penting bagi kita untuk meluruskannya berdasarkan fakta medis dan ilmiah,” ujarnya, seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (8/4/2025).
Sumber Protein
Ia menjelaskan, secara umum, ikan lele merupakan salah satu sumber protein yang baik dan aman dikonsumsi, asalkan dibudidayakan serta diolah dengan benar.
Menurutnya, kekhawatiran risiko makan ikan lele biasanya berkaitan dengan cara pembudidayaannya. Terlebih, pada penggunaan pakan yang diduga mengandung antibiotik secara berlebihan atau tidak sesuai aturan.
Penggunaan antibiotik sendiri sedianya sah-sah saja ketika dilakukan sesuai takaran dan ada masa henti. Artinya, antibiotik sudah benar-benar keluar dari tubuh hewan sebelum dipanen.
”Namun, jika antibiotik digunakan sembarangan, tanpa kontrol, dan ikan langsung dikonsumsi, maka residu antibiotik bisa masuk ke tubuh manusia,” ucap Syifa.
Ketika dikonsumsi dalam jangka panjang, tentunya dapat menyebabkan resistensi antibiotik. Kemudian pada beberapa kasus, kondisi itu dapat memicu gangguan pada organ tubuh, termasuk ginjal.
”Namun risikonya sangat kecil dan tergantung pada jumlah dan lama paparannya. Jadi, bukan ikan lelenya yang salah, tapi cara pembudidayaan yang tidak aman yang patut diwaspadai,” tegas Syifa.