Kamis, 22 Mei 2025

Murianews, Pati – Kasus demam berdarah dengue (DBD) mengalami kenaikan saat musim hujan. DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Meskipun sudah menjadi penyakit yang umum, tetapi DBD tetap menjadi ancaman serius. Karena itu, mencegah dan mengenali gejala DBD sejak dini adalah langkah krusial untuk menghindari dampak yang akan ditimbulkan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati dr Aviani Tritanti Venusia mencoba menjelaskan gejala penderita penyakit ini.

Ia menjelaskan ciri-ciri pengidap penyakit ini yakni, demam tinggi yang berlangsung selama 3-4 hari dan susah turun meskipun diberikan obat penurun panas.

”Nanti sekira hari ke 4 sampai 5 panasnya benar-benar turun seperti normal. Namun justru disaat itulah harus sangat waspada karena tiba-tiba demamnya akan kembali naik tinggi. Gambarannya seperti pelana kuda,” jelasnya, Sabtu (2/12/2023).

Menurutnya, penyakit yang menyerang pembuluh darah ini apabila tidak segera ditangani, akan terjadi pendarahan. Cirinya ialah muncul bintik-bintik merah di kulit. Selain itu, cairan di tubuh pun akan semakin berkurang.

”Kondisi seperti itulah yang berbahaya dan justru terkadang bisa membuat kita kelewatan atau lengah. Oleh karena itu kita harus selalu waspada,” tegasnya.

Penderita juga mengalami ruam, serta nyeri otot dan sendi. Pada kasus yang parah terjadi pendarahan hebat dan syok, yang dapat membahayakan nyawa.

Penderita terkadang kehilangan selera makan, kelelahan atau panas dingin, mual atau muntah, mudah memar, pendarahan, sakit kepala atau sakit tenggorokan.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan di dalam maupun di luar rumah. Ini dilakukan agar berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti terhambat.

Selain itu, masyarakat diminta untuk melakukan gerakan 3 M plus. Yakni mencuci, menguras, menutup, mendaur ulang barang bekas dan mencegah gigitan.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Sehat Terkini

Terpopuler