Selasa, 20 Mei 2025

Murianews, Kudus – Berbicara kebersihan gigi tentu erat dikaitkan dengan obat kumur. Banyak orang mengira obat kumur menjadi solusi terbaik untuk kebersihan gigi. Namun, faktanya berbeda. Terlalu sering menggunakan obat kumur justru tak disarankan dokter.

Salah satu dokter yang tak menyarankannya adalah Dokter Gigi (Drg) Winda Adelita Rizal asal Kudus. Menurutnya, keseringan menggunakan obat kumur dapat mengganggu keseimbangan flora dalam mulut.

Ini lantaran, obat kumur yang mengandung antiseptik seperti chlorhexidine dan povidon iodine. Antiseptik inilah yang justru bisa mengganggu keseimbangan flora dalam mulut lantaran bisa mematikan bakteri baik.

”Jika sikat giginya sudah yakin bersih, tidak perlu menggunakan obat kumur. Penggunaan obat kumur terlalu sering bisa mematikan bakteri baik dalam mulut. Hal ini bisa memicu tumbuhnya jamur,” kata Winda kepada Murianews.com, Kamis (6/5/2024)

Sebagai gantinya, Winda menyarankan untuk menyikat gigi dengan baik dan benar. Apalagi berdasarkan survei beberapa lembaga, hanya 2,8 persen masyarakat Indonesia yang menyikat gigi dengan aturan yang sesuai.

Pertama, dengan menyikat gigi minimal dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Masyarakat juga harus menggunakan sikat dengan bulu halus untuk menjaga email gigi agar tetap kuat.

”Gunakan juga pasta gigi dengan fluoride. Namun, tidak direkomendasikan pasta gigi dengan butiran Kristal. Sebab, jenis tersebut bisa membuat gigi abrasi (terkikis),” ujar Winda.

Adapun cara menyikat gigi, kata dia, adalah dengan gerakan horizontal untuk permukaan kunyah gigi geraham. Sedangkan, gigi depan memakai gerakan memutar dari bawah ke atas atau sebaliknya.

”Semua permukaan gigi harus disikat, termasuk bagian gigi yang belakang dan dalam dekat lidah dan langit-langit,” imbuh Winda.

Untuk meningkatkan kebersihan gigi, dental floss atau benang gigi sangat disarankan olehnya. Terutama pada orang dengan gigi berjejal (gingsul) dan gigi yang renggang. Sebab, apabila makan, gigi tersebut cenderung meninggalkan sisa-sisa makanan.

”Jangan lupa juga untuk membersihkan karang gigi pula. Sebab, karang gigi merupakan sarang bakteri dan bisa mengakibatkan masalah serius,” kata Winda.

Lebih dari itu, Winda memberikan saran terkait gigi rapuh sebagai tindakan kuratif. Pasien bisa merasakan adakah ada sensasi ngilu atau sakit di giginya. Hal tersebut adalah salah satu ciri-ciri gigi rapuh.

”Bisa dilihat pula di cermin apakah ada gigi yang berlubang dan sisa akar. Bisa juga dilihat gigi utuh tetapi terlihat garis atau bayangan hitam di giginya. Kemungkinan itu adalah karies gigi,” imbuh Winda.

Untuk tetap menjaga kesehatan gigi, masyarakat juga disarankan untuk periksa ke dokter gigi. Minimal, masyarakat harus periksa enam bulan sampai satu tahun sekali.

Editor: Supriyadi

Komentar

Sehat Terkini

Terpopuler