Murianews, Kudus – Alergi merupakan suatu reaksi sistem imun tubuh pada suatu zat yang disebut alergen. Zat itu dianggap berbahaya pada tubuh, padahal sebenarnya tidak.

Penyebab alergi dapat berasal dari makanan tertentu, obat-obatan, debu, hingga gigitan serangga. Seseorang dapat mengalami alergi saat tubuh mendapat paparan alergen.

Saat tubuh terpapar alergen yang sama, maka produksi antibody akan meningkat. Peningkatan itu memicu keluarnya histamin dan mengakibatkan munculnya gejala alergi.

Mengutip dari Halodoc, ada beberapa gejala umum yang terjadi saat tubuh terpapar alergen, yakni:

1. Ruam kemerahan pada kulit.

2. Gatal pada kulit yang mengalami ruam.

3. Bersin dan batuk.

4. Sesak napas.

5. Hidung berair.

6. Bengkak pada bagian tubuh yang terpapar alergen, misalnya wajah, mulut, lidah, dan tenggorokan.

7. Mata merah, berair, dan gatal.

8. Mual, muntah, sakit perut, atau diare.

Gejala-gejala tersebut masih dalam intensitas ringan hingga sedang. Namun, pada gejala berat dapat memicu reaksi anafilaksis dan bisa meningkatkan risiko kematian. Gejala anafilaksis meliputi:

1. Sesak napas yang berat.

2. Tekanan darah turun drastis.

3. Mual dan muntah.

4. Ruam kemerahan yang meluas pada kulit.

5. Denyut nadi cepat tapi lemah.

6. Pingsan atau tidak sadarkan diri.

Seseorang yang mengalami gejala berat harus segera mendapatkan penanganan.

Untuk itu, seseorang yang memiliki alergi harus mengetahui pencetusnya. Beberapa pencetus alergi pada tubuh yakni;

1. Makanan tertentu, seperti makanan laut, susu, telur (terutama putih telur), dan kacang-kacangan.

2. Bulu hewan, terutama dari hewan peliharaan seperti kucing dan anjing

3. Tungau, debu, dan jamur.

4. Zat tertentu di udara yang terhirup seperti asap rokok, asap mobil, dan polusi udara.

5. Serbuk sari dan rumput liar.

6. Gigitan serangga, misalnya sengatan lebah.

7. Obat-obatan tertentu.

9. Bahan kimia tertentu, seperti sabun, sampo, parfum, atau bahan lateks.