Kamis, 22 Mei 2025

Murianews, Kudus – Persoalan gizi buruk pada anak di Indonesia masih menjadi perhatian berbagai pihak. Menurut WHO, gizi buruk tak hanya soal stunting saja. Ada juga wasting, obesitas, double burden, dan underweight.

Berdasarkan hasil survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 sebanyak 21,6 persen balita mengalami stunting dan 7,7 persen balita mengalami wasting.

Selain stunting, wasting menjadi salah satu problem gizi yang tak kalah serius. Mengutip laman yankes.kemkes.go.id, wasting adalah kondisi anak dengan berat badan terus menurun seiring waktu hingga jauh di bawah standar kurva pertumbuhan.

Lebih mudahnya, wasting adalah anak dengan tinggi badan normal namun, berat badannya rendah atau tak sesuai dengan tingi badan. Bahkan menunjukkan penurunan yang parah.

Wasting biasanya dipicu karena diare. Akibatnya, berat badan terus menurun tapi tinggi badannya tak bermasalah. Kondisi ini tak bisa diremehkan karena bila terlambat bisa berakibat fatal, bahkan menyebabkan kematian.

Sebagai antasipasi, orang tua perlu dibekali pengetahuan mengenai wasting untuk mengenali gejalanya dan bagaimana cara mengantisipasinya.

Mengutip laman yankes.kemkes.go.id, dokter spesialis anak Miza Afrizal memaparkan ada cara sederhana yang dapat dilakukan orang tua untuk mencegah wasting pada anak, yakni melalui Metode ABC.

A: Asupan yang cukup. Berikan asupan nutrisi sesuai kebutuhan kalori harian anak, ingat utamakan protein hewani seperti daging, ayam, ikan dan lain-lain.

B: Berikan makanan yang berkualitas dan terjaga kebersihannya agar nutrisinya lengkap. Jika diperlukan berikan suplementasi vitamin tambahan.

C: Cek berkala berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala anak. Idealnya satu bulan sekali hingga anak berusia dua tahun dan minimal tiga bulan sekali untuk anak di atas dua tahun. Tak lupa juga untuk mengecek apakah status imunisasi anak sudah lengkap sesuai umurnya.

Setelah mengetahui apa itu wasting dan bagaimana cara pencegahannya, orang tua dapat melakukan upaya-upaya antisipasi agar anak-anak terhindar dari wasting.

Di samping memenuhi gizi dan nutrisi, perlu juga upaya menjaga kesehatan anak dengan memberikan multivitamin tambahan secara rutin. Multivitamin itu diperlukan agar nafsu makan tetap terjaga sehingga meningkatkan sistem imun mereka.

Berbicara soal multivitamin, anak-anak dapat diberikan dalam bentuk tablet hisap agar mudah dikonsumsi dengan kandungan vitamin A, B, C, D, dan E.

Multivitamin ini dapat membantu menjaga kesehatan anak-anak dan memenuhi kebutuhan multivitamin di usia pertumbuhan dan pada masa penyembuhan setelah sakit.

Namun perlu orang tua juga perhatikan, sebelum memberikan multivitamin kepada buah hati, sebaiknya konsultasi terlebih dahulu ke dokter untuk mengetahui vitamin apa saja yang dibutuhkan oleh tubuh, serta dosis tepatnya. Langkah ini sangat penting agar anak mendapatkan manfaat dari multivitamin yang dikonsumsinya tanpa efek samping.

Komentar

Sehat Terkini

Terpopuler