Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Persoalan gizi buruk pada anak di Indonesia ternyata tak hanya stunting saja. Menurut WHO ada beberapa jenis gizi buruk pada anak.

Jenis gizi buruk selain stunting yakni, wasting, underweight, obesitas, dan double burden atau stunting plus obesitas. Wasting menjadi salah satu problem gizi yang tak kalah serius.

Mengutip laman yankes.kemkes.go.id, wasting adalah kondisi anak dengan berat badan terus menurun seiring waktu hingga jauh di bawah standar kurva pertumbuhan.

Lebih mudahnya, wasting adalah anak dengan tinggi badan normal namun, berat badannya rendah atau tak sesuai dengan tingi badan. Bahkan menunjukkan penurunan yang parah.

Wasting biasanya dipicu karena diare. Akibatnya, berat badan terus menurun tapi tinggi badannya tak bermasalah. Kondisi ini tak bisa diremehkan karena bila terlambat bisa berakibat fatal, bahkan menyebabkan kematian.

Berbeda dengan wasting, stunting merupakan kondisi anak dengan pertumbuhan yang tak sesuai umurnya. Tinggi badan dan berat badannya tak memenuhi standar kurva pertumbuhan.

Stunting terjadi akibat kekurangan gizi yang parah dan infeksi yang persisten sehingga anak menjadi pendek atau sangat pendek.

Anak yang stunting tidak tampak kurus karena anak bisa terlihat gemuk atau berat badannya normal, hanya saja anak menjadi lebih pendek daripada ukuran tinggi badan yang seharusnya pada usia tersebut.

Stunting harus diwaspadai dengan memastikan asupan gizi anak terpenuhi, terutama kebutuhan terhadap zat gizi protein pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).

Dalam laman yankes.kemenkes.go.id, dokter spesialis anak Miza Afrizal mengatakan, wasting berbeda dengan stunting. Stunting membicarakan tentang tinggi badan, namun wasting soal berat badan.

”Tidak seperti stunting yang prosesnya kronis sampai kejadian, wasting ini bisa saja terjadi dalam waktu yang lebih singkat. Misal, anak sakit, diare, muntah-muntah. Lalu bisa juga karena asupan kalori jauh dibawah kebutuhan anak,” jelasnya.

Berdasarkan standar WHO, anak dengan kondisi stunting dan wasting yang akut dapat masuk dalam kategori anak kurang gizi jenis underweight. Sebaliknya, anak dengan berat badan lebih tinggi dibantingkan tinggi badannya, masuk kategori obesitas.

Sedangkan double burden merupakan penggabungan anak stunting yang secara bersamaan mengalami obesitas. Sehingga anak terligat gemuk dan pendek.

Semua hal ini perlu tentu saja harus mendapatkan perhatian dan penanganan yang tepat dari pemerintah dan berbagai pihak yang terlibat, termasuk orang tua agar dapat mengatasi masalah stunting, wasting, underweight maupun obesitas pada anak secara bersama-sama.

Komentar

Sehat Terkini

Terpopuler