Kulit Sehat, Menurut Dokter Lulusan Universitas Syah Kuala
Budi Santoso
Senin, 10 Juni 2024 09:39:00
Murianews, Jakarta – Kuit sehat ternyata dipengaruhi banyak hal. Ada banyak indikator untuk bisa melihat kulit sehat atau tidak. Ini diungkapkan oleh dokter Farhan Zubedi, yang merupakan lulusan Universitas Syah Kuala.
Kesehatan kulit menurut dokter Farhan Zubedi, sebenarnya tidak ditentukan dari warna kulitnya. Saat ini, yang berlaku di masyarakat, standar kecantikan yang dipakai masih ekstrem.
Banyak yang menggunakan standar kecantikan itu kulit harus putih, bening. Namun sebenarnya, kulit putih atau bening, itu bukan patokan untuk bisa dijadikan dasar apakah kulit sehat atau tidak.
Berwarna gelap atau terang, kulit yang sehat akan tampak cerah dan bertekstur bagus. Sehingga tidak harus putih, untuk bisa disebut sebagai kulit sehat.
"Kalau skin pigmention (pigmentasi kulit) itu bukan untuk melihat kulit sehat. Tapi, memang secara penelitian, orang dengan kulit yang gelap itu lebih tahan lama (kuat menerima paparan sinar matahari) dibandingkan yang terang karena melanin yang tinggi," ujar Farhan Zubedi, seperti dilansir Antara, Senin (10/6/2024).
Dijelaskannya, melanin di kulit berfungsi untuk melindungi kulit dari dampak paparan sinar ultraviolet hingga polusi. Bagi orang berkulit hitam, ada lebih banyak melanin yang dimiliki, sehingga kulitnya lebih tahan dari sinar matahari atau polusi.
"Makanya, kalau kita kena sinar matahari, kulit kita jadi kehitaman. Itu sebenarnya adalah reaksi tubuh melindungi kita karena melanin yang meningkat," katanya.
Karena tidak didasarkan pada warna kulit, maka ada beberapa indikator yang bisa digunakan untuk menilai kulit sehat atau tidak. Kulit yang sehat permukaannya tidak terlihat kusam, terkontrol baik, terhidrasi, dan teksturnya kenyal.
Lulusan Universitas Syiah Kuala itu juga mengatakan bahwa indikator kesehatan kulit juga mencakup tanda penuaan di kulit. Itu berupa adanya kerutan pada area dahi atau pipi.
Salah satu area kulit yang kerap jadi rujukan mengenai kesehatan kulit adalah kulit area wajah. Karena itu, membersihkan wajah dengan baik menjadi sangat penting dalam upaya menjaga kesehatan kulit wajah.
Saat membersihkan riasan pada wajah, ia mengatakan, kapas yang sudah digunakan untuk menghapus riasan pada bagian wajah tertentu sebaiknya tidak digunakan kembali. Kemudian jangan melewati bagian yang sama dengan kain yang sama supaya kotoran tidak justru menempel di bagian lain.
"Jadi, kalau bisa satu kapas untuk sekali usap. Jadi, ganti dengan sisi lainnya, kan itu tebal, atau pakai sisi yang lain. Tapi, kalau bisa jangan lewati dengan bagian yang sama," ia menambahkan.



