Benarkah Puasa Bisa Bantu Membersihkan Ginjal? Ini Penjelasannya
Dani Agus
Sabtu, 25 Maret 2023 17:22:47
Puasa juga bisa mendetoksifikasi tubuh, menjaga kesehatan jantung, hingga menurunkan tekanan darah dan gula darah.
Bahkan, banyak yang menyakini jika
puasa bisa membersihkan ginjal hingga menjaga kesehatan jantung. Benarkah demikian?
Baca juga: Ini Buah yang Baik Dikonsumsi untuk Berbuka Puasa RamadanMelansir dari Halodoc, Sabtu (25/3/2023), dalam hal meningkatkan fungsi ginjal, sebenarnya puasa tidak terlalu membawa pengaruh yang besar. US National Library of Medicine National Institute of Health pun menjelaskan bahwa efek puasa secara total dapat membuat fungsi ginjal sedikit menurun, tetapi dipertahankan dalam nilai referensi. Efek positif dari puasa lebih mendasar pada pengurangan stres oksidatif, berat badan, dan tekanan darah.
Lalu, dalam hal membersihkan ginjal, hidrasi yang baik merupakan kunci. Ketika tubuh terhidrasi, ginjal dapat terbantu dalam membersihkan natrium dan racun dari tubuh. Banyak minum air putih juga merupakan salah satu cara terbaik untuk terhindar dari risiko batu ginjal.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, bahwa puasa dapat bermanfaat bagi kesehatan jantung. Hal ini telah dibuktikan melalui sebuah studi yang diterbitkan pada Juni 2012, di The American Journal of Cardiology, dengan mengamati kebiasaan 200 pria dan wanita.Hasilnya, mereka yang berpuasa selama sebulan dalam setahun, memiliki risiko penyakit jantung 58 persen lebih rendah, daripada mereka yang tidak melakukannya. Tentunya setelah mengendalikan faktor-faktor, seperti usia, status merokok, dan tekanan darah tinggi.Sama halnya dengan mengontrol gula darah, dalam sebuah penelitian yang lebih kecil yang diterbitkan pada November 2013 di jurnal Nutrition, Metabolism & Cardiovascular Diseases yang ditulis oleh tim Horne, para ilmuwan mengukur berbagai tingkat darah pada 30 orang dewasa yang sehat setelah satu hari ketika mereka berpuasa dan satu hari ketika mereka makan secara normal.Setelah berpuasa, peserta mengalami peningkatan hormon pertumbuhan manusia (HGH) sebanyak 4,7 kali lipat pada wanita dan 13,6 kali lipat pada pria, di antara perubahan lainnya. HGH melindungi massa otot tanpa lemak dan mendorong tubuh untuk membakar kelebihan lemak.Selama puasa, lemak yang disimpan dalam sel-sel lemak sedang dimetabolisme dan digunakan sebagai bahan bakar. Seiring waktu itu berarti kamu memiliki lebih sedikit lemak dalam tubuh yang dapat menyebabkan lebih sedikit resistensi insulin dan risiko penyakit jantung di kemudian hari.
Murianews, Kudus – Puasa diketahui bisa mendatangkan banyak manfaat bagi kesehatan. Selain mencegah, puasa juga bisa meringankan beragam penyakit dan gangguan kesehatan.
Puasa juga bisa mendetoksifikasi tubuh, menjaga kesehatan jantung, hingga menurunkan tekanan darah dan gula darah.
Bahkan, banyak yang menyakini jika
puasa bisa membersihkan ginjal hingga menjaga kesehatan jantung. Benarkah demikian?
Baca juga: Ini Buah yang Baik Dikonsumsi untuk Berbuka Puasa Ramadan
Melansir dari Halodoc, Sabtu (25/3/2023), dalam hal meningkatkan fungsi ginjal, sebenarnya puasa tidak terlalu membawa pengaruh yang besar. US National Library of Medicine National Institute of Health pun menjelaskan bahwa efek puasa secara total dapat membuat fungsi ginjal sedikit menurun, tetapi dipertahankan dalam nilai referensi. Efek positif dari puasa lebih mendasar pada pengurangan stres oksidatif, berat badan, dan tekanan darah.
Lalu, dalam hal membersihkan ginjal, hidrasi yang baik merupakan kunci. Ketika tubuh terhidrasi, ginjal dapat terbantu dalam membersihkan natrium dan racun dari tubuh. Banyak minum air putih juga merupakan salah satu cara terbaik untuk terhindar dari risiko batu ginjal.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, bahwa puasa dapat bermanfaat bagi kesehatan jantung. Hal ini telah dibuktikan melalui sebuah studi yang diterbitkan pada Juni 2012, di The American Journal of Cardiology, dengan mengamati kebiasaan 200 pria dan wanita.
Hasilnya, mereka yang berpuasa selama sebulan dalam setahun, memiliki risiko penyakit jantung 58 persen lebih rendah, daripada mereka yang tidak melakukannya. Tentunya setelah mengendalikan faktor-faktor, seperti usia, status merokok, dan tekanan darah tinggi.
Sama halnya dengan mengontrol gula darah, dalam sebuah penelitian yang lebih kecil yang diterbitkan pada November 2013 di jurnal Nutrition, Metabolism & Cardiovascular Diseases yang ditulis oleh tim Horne, para ilmuwan mengukur berbagai tingkat darah pada 30 orang dewasa yang sehat setelah satu hari ketika mereka berpuasa dan satu hari ketika mereka makan secara normal.
Setelah berpuasa, peserta mengalami peningkatan hormon pertumbuhan manusia (HGH) sebanyak 4,7 kali lipat pada wanita dan 13,6 kali lipat pada pria, di antara perubahan lainnya. HGH melindungi massa otot tanpa lemak dan mendorong tubuh untuk membakar kelebihan lemak.
Selama puasa, lemak yang disimpan dalam sel-sel lemak sedang dimetabolisme dan digunakan sebagai bahan bakar. Seiring waktu itu berarti kamu memiliki lebih sedikit lemak dalam tubuh yang dapat menyebabkan lebih sedikit resistensi insulin dan risiko penyakit jantung di kemudian hari.