Tak hanya kemampuan akademis saja, namun bekal ketrampilan, prestasi terkadang juga jadi syarat maupun pertimbangan.
Selain itu, ada pula yang menyaratkan perlunya menjalani tes untuk memastikan bebas narkoba hingga tes kesehatan secara umum.
Baca juga: Perlu Diketahui Para Wanita, Ini Pentingnya Melakukan Tes Darah saat HamilSalah satu tes kesehatan yang biasa dilakukan adalah
tes buta warna. Meski terlihat mudah, namun kenyataannya, banyak orang yang gagal saat menjalani tes buta warna ini.
Nah, untuk itu, pengetahuan mengenai tes buta warna ini penting diketahui. Kemudian, kenapa tes buta warna ini perlu dilakukan?
Melansir dari Halodoc, Senin (8/5/2023), buta warna merupakan gangguan penglihatan yang umum, tapi seringkali tidak pengidapnya sadari. Itulah mengapa tes buta warna menjadi hal yang penting untuk kamu lakukan.
Kebanyakan orang yang memiliki gangguan penglihatan tersebut hanya mengalami kesulitan membedakan beberapa warna. Warna-warna yang biasanya sulit pengidapnya bedakan adalah merah dan hijau atau biru dan kuning.
Nah, dengan melakukan tes buta warna, gangguan penglihatan tersebut bisa terdeteksi.
Jenis Tes Buta Warna dan ProsedurnyaBanyak orang tidak menyadari dirinya memiliki buta warna. Hal itu karena orang dengan gangguan mata tersebut bukannya tidak bisa melihat suatu warna, tapi hanya kesulitan membedakan nuansanya.
Misalnya, mereka akan kesulitan memilih sepasang kaus kaki dari kaus kaki lain yang warnanya mirip atau membedakan warna kabel. Namun, ada beberapa jenis buta warna yang bisa terjadi.
Jadi, bagaimana cara untuk mengetahui apakah kita buta warna atau tidak? Nah, cara yang paling sering orang gunakan untuk mendeteksi gangguan mata tersebut adalah dengan tes buta warna.
Tes buta warna bisa kamu lakukan untuk mengukur kemampuan kamu dalam hal membedakan warna. Jika kamu tidak lulus tes ini, ada kemungkinan kamu memiliki gangguan penglihatan warna atau memang mengidap buta warna.
Dokter akan memvonis kamu mengalami buta warna ketika kamu hanya melihat segala sesuatunya dengan warna abu-abu. Namun, hal itu adalah kondisi yang sangat langka.
Lantas, seperti apa pemeriksaannya dan apa nama alat tes buta warna? Berikut adalah empat jenis tes buta yang paling umum. Masing-masing memiliki metode yang berbeda dan menggunakan alat yang berbeda juga dalam mendeteksi buta warna.
1. Tes warna IshiharaIni adalah tes yang paling umum orang gunakan. Dokter mata asal Jepang yang mengembangkan tes ini dengan tujuan menilai kebutaan warna merah-hijau.
Tesnya sendiri terdiri dari 38 lempeng, di mana setiap lempeng memiliki banyak titik yang membentuk lingkaran. Titik-titik tersebut memiliki ukuran dan warna yang berbeda dan membentuk angka, baik satu atau dua digit.
Jika kamu memiliki penglihatan warna yang normal, kamu seharusnya dapat melihat angka dengan mudah. Namun, jika kamu memiliki kekurangan penglihatan warna, kamu akan kesulitan membedakan angka atau tidak akan bisa membedakannya sama sekali.
2. Tes anomaloskopTes ini bertujuan untuk memeriksa apakah kamu bisa mencocokkan warna yang berbeda. Alat yang akan kamu gunakan dalam tes anomaloskop ini mirip seperti mikroskop. Melalui lensa alat tersebut, dokter akan memintamu melihat lingkaran yang ia bagi menjadi dua warna. Setengah berwarna kuning terang, dan setengah lagi berwarna merah atau hijau.
Nah, kamu harus menyesuaikan warna lingkaran agar cocok. Jika kamu kesulitan melihat warna merah dan hijau, kamu tidak akan dapat menyesuaikan warna dengan benar.
3. Tes Farnsworth-Munsell 100 HueTes ini menggunakan balok berwarna berbeda untuk mengidentifikasi kekurangan penglihatan warna. Kamu harus mengatur balok dalam urutan pelangi, yaitu dari yang paling terang ke yang paling gelap atau merah ke ungu.
Tes ini sering dokter gunakan untuk orang yang bekerja di sektor yang membutuhkan penglihatan warna yang sangat akurat, seperti desainer grafis.
4. Tes warna Cambridge
Tes ini sangat mirip dengan tes Ishihara, hanya saja tes warna Cambridge bisa kamu lakukan dengan menggunakan layar komputer. Dokter akan meminta kamu untuk mengidentifikasi huruf ”C” yang warnanya berbeda dengan warna di sekitarnya.
Prosedur Tes Buta WarnaSetelah mengetahui jenis-jenis tes buta warna, berikut prosedur yang akan kamu lalui saat menjalani tes tersebut:1. Jika kamu memakai kacamata atau lensa kontak, kamu harus terus memakainya selama tes berlangsung. Dokter akan menanyakan apakah kamu sedang mengonsumsi obat atau suplemen tertentu, apakah kamu memiliki kondisi medis, dan apakah ada riwayat penglihatan warna yang buruk di keluarga.2. Dokter mata kemudian akan meminta kamu untuk duduk di ruangan terang. Lalu, dokter akan menutup satu mata kamu. Nah, dengan menggunakan mata yang tidak tertutup, kamu diminta melihat serangkaian kartu tes.3. Setiap kartu berisi pola titik warna-warni. Ada angka atau simbol di setiap pola warna. Jika kamu dapat mengidentifikasi nomor atau simbol, kamu akan memberi tahu dokter. Angka, bentuk, dan simbol harus mudah dibedakan dari titik-titik di sekitarnya jika kamu memiliki penglihatan warna yang normal. Jika memiliki gangguan penglihatan warna, kamu mungkin tidak dapat melihat simbol. Atau kamu mungkin mengalami kesulitan membedakan pola di antara titik-titik.4. Setelah memeriksa satu mata, kamu akan menutupi mata yang lain dan melihat kartu tes lagi. Dokter mungkin meminta kamu untuk menggambarkan intensitas warna tertentu seperti yang dirasakan oleh masing-masing mata.Bagi anak-anak yang hendak menjalani pemeriksaan mata standar, ada baiknya mereka juga melakukan pemeriksaan ketajaman visual. Ini dapat membantu mengatasi masalah potensial sejak dini, jika anak mengalami buta warna.
Penyebab Buta WarnaAda beberapa faktor yang bisa menyebabkan buta warna, antara lain:
1. GenetikaIni adalah penyebab buta warna yang paling umum, yang artinya kondisi tersebut biasanya menurun dari orang tua. Cacat penglihatan warna ini biasanya menurun dari ibu ke anak laki-laki.Cacat ini terjadi akibat kurangnya kerucut sebagian atau seluruhnya di retina. Kerucut membantu kamu membedakan warna merah, hijau, dan biru.
2. PenuaanPenglihatan warna juga bisa memburuk seiring bertambahnya usia. Hal itu seringkali karena katarak (area keruh pada lensa mata).
3. Konsumsi obat tertentuObat-obatan tertentu juga bisa meningkatkan risiko kamu mengalami buta warna. Contoh obat yang bisa menyebabkan buta warna adalah hidroksiklorokuin. Obat ini biasanya dokter resepkan untuk mengobati rheumatoid arthritis.
4. PenyakitTerkadang, masalah dengan penglihatan warna terjadi akibat penyakit yang memengaruhi saraf optik, seperti glaukoma. Selain itu, penyakit lain yang juga dapat menyebabkan gangguan penglihatan warna, termasuk:
- Diabetes.
- Alkoholisme.
- Degenerasi Makula.
- Leukemia.
- Penyakit alzheimer.
- Penyakit Parkinson.
- Anemia sel sabit.
Kabar baiknya, buta warna bisa kamu obati dengan mengatasi kondisi yang mendasarinya.Inilah prosedur pemeriksaan tes buta warna yang perlu kamu ketahui sebelum menjalaninya. Nah, bila kamu tertarik untuk melakukan tes tersebut, kamu mungkin juga bertanya-tanya tes buta warna biayanya berapa.Biaya tes buta warna dengan dokter spesialis mata sebenarnya bervariasi. Namun, harganya biasanya berkisar mulai dari Rp 55.000 sampai dengan Rp 470.000 setiap pertemuan.
Murianews, Kudus – Saat mau melamar pekerjaan atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, biasanya ada persyaratan yang harus dipenuhi.
Tak hanya kemampuan akademis saja, namun bekal ketrampilan, prestasi terkadang juga jadi syarat maupun pertimbangan.
Selain itu, ada pula yang menyaratkan perlunya menjalani tes untuk memastikan bebas narkoba hingga tes kesehatan secara umum.
Baca juga: Perlu Diketahui Para Wanita, Ini Pentingnya Melakukan Tes Darah saat Hamil
Salah satu tes kesehatan yang biasa dilakukan adalah
tes buta warna. Meski terlihat mudah, namun kenyataannya, banyak orang yang gagal saat menjalani tes buta warna ini.
Nah, untuk itu, pengetahuan mengenai tes buta warna ini penting diketahui. Kemudian, kenapa tes buta warna ini perlu dilakukan?
Melansir dari Halodoc, Senin (8/5/2023), buta warna merupakan gangguan penglihatan yang umum, tapi seringkali tidak pengidapnya sadari. Itulah mengapa tes buta warna menjadi hal yang penting untuk kamu lakukan.
Kebanyakan orang yang memiliki gangguan penglihatan tersebut hanya mengalami kesulitan membedakan beberapa warna. Warna-warna yang biasanya sulit pengidapnya bedakan adalah merah dan hijau atau biru dan kuning.
Nah, dengan melakukan tes buta warna, gangguan penglihatan tersebut bisa terdeteksi.
Jenis Tes Buta Warna dan Prosedurnya
Banyak orang tidak menyadari dirinya memiliki buta warna. Hal itu karena orang dengan gangguan mata tersebut bukannya tidak bisa melihat suatu warna, tapi hanya kesulitan membedakan nuansanya.
Misalnya, mereka akan kesulitan memilih sepasang kaus kaki dari kaus kaki lain yang warnanya mirip atau membedakan warna kabel. Namun, ada beberapa jenis buta warna yang bisa terjadi.
Jadi, bagaimana cara untuk mengetahui apakah kita buta warna atau tidak? Nah, cara yang paling sering orang gunakan untuk mendeteksi gangguan mata tersebut adalah dengan tes buta warna.
Tes buta warna bisa kamu lakukan untuk mengukur kemampuan kamu dalam hal membedakan warna. Jika kamu tidak lulus tes ini, ada kemungkinan kamu memiliki gangguan penglihatan warna atau memang mengidap buta warna.
Dokter akan memvonis kamu mengalami buta warna ketika kamu hanya melihat segala sesuatunya dengan warna abu-abu. Namun, hal itu adalah kondisi yang sangat langka.
Lantas, seperti apa pemeriksaannya dan apa nama alat tes buta warna? Berikut adalah empat jenis tes buta yang paling umum. Masing-masing memiliki metode yang berbeda dan menggunakan alat yang berbeda juga dalam mendeteksi buta warna.
1. Tes warna Ishihara
Ini adalah tes yang paling umum orang gunakan. Dokter mata asal Jepang yang mengembangkan tes ini dengan tujuan menilai kebutaan warna merah-hijau.
Tesnya sendiri terdiri dari 38 lempeng, di mana setiap lempeng memiliki banyak titik yang membentuk lingkaran. Titik-titik tersebut memiliki ukuran dan warna yang berbeda dan membentuk angka, baik satu atau dua digit.
Jika kamu memiliki penglihatan warna yang normal, kamu seharusnya dapat melihat angka dengan mudah. Namun, jika kamu memiliki kekurangan penglihatan warna, kamu akan kesulitan membedakan angka atau tidak akan bisa membedakannya sama sekali.
2. Tes anomaloskop
Tes ini bertujuan untuk memeriksa apakah kamu bisa mencocokkan warna yang berbeda. Alat yang akan kamu gunakan dalam tes anomaloskop ini mirip seperti mikroskop. Melalui lensa alat tersebut, dokter akan memintamu melihat lingkaran yang ia bagi menjadi dua warna. Setengah berwarna kuning terang, dan setengah lagi berwarna merah atau hijau.
Nah, kamu harus menyesuaikan warna lingkaran agar cocok. Jika kamu kesulitan melihat warna merah dan hijau, kamu tidak akan dapat menyesuaikan warna dengan benar.
3. Tes Farnsworth-Munsell 100 Hue
Tes ini menggunakan balok berwarna berbeda untuk mengidentifikasi kekurangan penglihatan warna. Kamu harus mengatur balok dalam urutan pelangi, yaitu dari yang paling terang ke yang paling gelap atau merah ke ungu.
Tes ini sering dokter gunakan untuk orang yang bekerja di sektor yang membutuhkan penglihatan warna yang sangat akurat, seperti desainer grafis.
4. Tes warna Cambridge
Tes ini sangat mirip dengan tes Ishihara, hanya saja tes warna Cambridge bisa kamu lakukan dengan menggunakan layar komputer. Dokter akan meminta kamu untuk mengidentifikasi huruf ”C” yang warnanya berbeda dengan warna di sekitarnya.
Prosedur Tes Buta Warna
Setelah mengetahui jenis-jenis tes buta warna, berikut prosedur yang akan kamu lalui saat menjalani tes tersebut:
1. Jika kamu memakai kacamata atau lensa kontak, kamu harus terus memakainya selama tes berlangsung. Dokter akan menanyakan apakah kamu sedang mengonsumsi obat atau suplemen tertentu, apakah kamu memiliki kondisi medis, dan apakah ada riwayat penglihatan warna yang buruk di keluarga.
2. Dokter mata kemudian akan meminta kamu untuk duduk di ruangan terang. Lalu, dokter akan menutup satu mata kamu. Nah, dengan menggunakan mata yang tidak tertutup, kamu diminta melihat serangkaian kartu tes.
3. Setiap kartu berisi pola titik warna-warni. Ada angka atau simbol di setiap pola warna. Jika kamu dapat mengidentifikasi nomor atau simbol, kamu akan memberi tahu dokter. Angka, bentuk, dan simbol harus mudah dibedakan dari titik-titik di sekitarnya jika kamu memiliki penglihatan warna yang normal. Jika memiliki gangguan penglihatan warna, kamu mungkin tidak dapat melihat simbol. Atau kamu mungkin mengalami kesulitan membedakan pola di antara titik-titik.
4. Setelah memeriksa satu mata, kamu akan menutupi mata yang lain dan melihat kartu tes lagi. Dokter mungkin meminta kamu untuk menggambarkan intensitas warna tertentu seperti yang dirasakan oleh masing-masing mata.
Bagi anak-anak yang hendak menjalani pemeriksaan mata standar, ada baiknya mereka juga melakukan pemeriksaan ketajaman visual. Ini dapat membantu mengatasi masalah potensial sejak dini, jika anak mengalami buta warna.
Penyebab Buta Warna
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan buta warna, antara lain:
1. Genetika
Ini adalah penyebab buta warna yang paling umum, yang artinya kondisi tersebut biasanya menurun dari orang tua. Cacat penglihatan warna ini biasanya menurun dari ibu ke anak laki-laki.
Cacat ini terjadi akibat kurangnya kerucut sebagian atau seluruhnya di retina. Kerucut membantu kamu membedakan warna merah, hijau, dan biru.
2. Penuaan
Penglihatan warna juga bisa memburuk seiring bertambahnya usia. Hal itu seringkali karena katarak (area keruh pada lensa mata).
3. Konsumsi obat tertentu
Obat-obatan tertentu juga bisa meningkatkan risiko kamu mengalami buta warna. Contoh obat yang bisa menyebabkan buta warna adalah hidroksiklorokuin. Obat ini biasanya dokter resepkan untuk mengobati rheumatoid arthritis.
4. Penyakit
Terkadang, masalah dengan penglihatan warna terjadi akibat penyakit yang memengaruhi saraf optik, seperti glaukoma. Selain itu, penyakit lain yang juga dapat menyebabkan gangguan penglihatan warna, termasuk:
- Diabetes.
- Alkoholisme.
- Degenerasi Makula.
- Leukemia.
- Penyakit alzheimer.
- Penyakit Parkinson.
- Anemia sel sabit.
Kabar baiknya, buta warna bisa kamu obati dengan mengatasi kondisi yang mendasarinya.
Inilah prosedur pemeriksaan tes buta warna yang perlu kamu ketahui sebelum menjalaninya. Nah, bila kamu tertarik untuk melakukan tes tersebut, kamu mungkin juga bertanya-tanya tes buta warna biayanya berapa.
Biaya tes buta warna dengan dokter spesialis mata sebenarnya bervariasi. Namun, harganya biasanya berkisar mulai dari Rp 55.000 sampai dengan Rp 470.000 setiap pertemuan.