Benarkah Membatasi Konsumsi Garam Bisa Bikin Awet Muda? Ini Penjelasannya
Dani Agus
Selasa, 9 Mei 2023 22:56:17
Namun, ada juga orang yang memilih membatasi konsumsi garam. Alasannya, kebanyakan konsumsi garam dalam jangka panjang dianggap bisa memicu munculnya gangguan kesehatan.
Ada juga yang sengaja
membatasi konsumsi garam karena dianggap bisa bikin awet muda. Hal ini kabarnya juga dilakukan sejumlah public figure tanah air yang penampilannya masih tampak muda, meski usianya sudah berkepala lima.
Baca juga: Mengenal Fatherless, Kondisi Ketidakhadiran Sosok Ayah dan Dampaknya pada AnakLantas, benarkah membatasi konsumsi garam bisa bikin awet muda? Melansir dari Halodoc, Selasa (9/5/2023), mengonsumsi garam secara berlebihan sudah diketahui bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Pola makan yang tidak sehat tersebut bisa meningkatkan tekanan darah yang bisa menyebabkan serangan jantung dan stroke yang fatal.
Namun, para ilmuwan menemukan untuk pertama kalinya bahwa asupan garam yang berlebihan bisa mempercepat proses penuaan.
Dalam temuan mereka, remaja yang kelebihan berat badan atau obeistas yang memiliki pola makan tinggi garam memiliki ’telemore’ yang lebih pendek dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi diet rendah garam.
Telomere digambarkan bagaikan topi pelindung yang berada di ujung untai DNA yang berfungsi untuk melindungi kromosom.
Nah, seiring pertambahan usia, telomere akan semakin pendek. Ketika itu menjadi terlalu pendek, sel akan berhenti membelah dan mati. Proses tersebut juga terjadi dengan kondisi yang terkait dengan usia tua, seperti penyakit jantung, kanker, diabetes tipe 2 dan demensia.
Kadar lemak tubuh yang tinggi sudah diketahui bisa mempercepat pemendekan telomere. Namun, studi baru menemukan bahwa natrium dalam garam tampaknya berperan bersama obesitas untuk mempercepat efeknya lebih jauh.
Ilmuwan Dr Haidong Zhu, dari Georgia Regents University di Augusta, AS dan tim, meneliti 766 remaja berusia 14-18 tahun yang dibagi ke dalam kelompok yang berbeda sesuai dengan asupan garam yang diberikan.
Para peneliti menemukan bahwa remaja yang kelebihan berat badan atau obesitas yang mengonsumsi garam paling banyak memiliki telomere yang jauh lebih pendek daripada mereka yang makan paling sedikit.
Namun, asupan natrium yang tinggi tidak memiliki efek signifikan pada pemendekan telomere pada remaja dengan berat badan normal.
Jadi, dr Zhu menyimpulkan bahwa mengurangi asupan natrium, terutama bila kamu kelebihan berat badan atau obesitas, bisa memperlambat proses penuaan sel dalam tubuh.Bukan hanya memperpendek telomere, konsumsi garam yang berlebihan juga bisa menyebabkan tubuh menahan terlalu banyak air. Retensi air bisa membuat wajah terlihat bengkak dan lelah.Pola makan tinggi garam juga bisa memicu dehidrasi yang membuat kelembapan kulit menurun. Akibatnya, kulit wajah akan berkeriput dan terlihat tua.
Tips Membatasi Konsumsi GaramTubuh tetap membutuhkan garam untuk mengatur kandungan air dalam tubuh. Namun, jumlah asupannya tidak boleh terlalu banyak.World Health Organization merekomendasikan agar orang dewasa membatasi konsumsi garam tidak lebih dari 5 gram atau tepat satu sendok teh per hari.
Berikut beberapa tips untuk membantu kamu mengurangi asupan tersebut:1. Pilihlah makanan utuh yang tidak diolah dan perbanyak makan buah dan sayur-sayuran.2. Periksa label sebelum membeli makanan kemasan untuk membantu kamu memilih opsi yang lebih rendah garam.3. Singkirkan kecap asin, saus tomat, sambal, mustard dari meja makan. Hal itu agar kamu tidak tergoda untuk menambahkan bumbu-bumbu yang mengandung garam tersebut ke dalam makanan kamu.4. Alih-alih garam, gunakan rempah-rempah, daun herbal, bawang putih, dan jeruk untuk menambah rasa pada masakan kamu.5. Kurangi mengonsumsi daging olahan, makanan yang diasap, dan makanan asin, serta mi instan.
Murianews, Kudus – Garam adalah bumbu dapur utama yang digunakan sehari-hari. Tanpa garam, apapun jenis masakannya pasti akan terasa hambar.
Namun, ada juga orang yang memilih membatasi konsumsi garam. Alasannya, kebanyakan konsumsi garam dalam jangka panjang dianggap bisa memicu munculnya gangguan kesehatan.
Ada juga yang sengaja
membatasi konsumsi garam karena dianggap bisa bikin awet muda. Hal ini kabarnya juga dilakukan sejumlah public figure tanah air yang penampilannya masih tampak muda, meski usianya sudah berkepala lima.
Baca juga: Mengenal Fatherless, Kondisi Ketidakhadiran Sosok Ayah dan Dampaknya pada Anak
Lantas, benarkah membatasi konsumsi garam bisa bikin awet muda?
Melansir dari Halodoc, Selasa (9/5/2023), mengonsumsi garam secara berlebihan sudah diketahui bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Pola makan yang tidak sehat tersebut bisa meningkatkan tekanan darah yang bisa menyebabkan serangan jantung dan stroke yang fatal.
Namun, para ilmuwan menemukan untuk pertama kalinya bahwa asupan garam yang berlebihan bisa mempercepat proses penuaan.
Dalam temuan mereka, remaja yang kelebihan berat badan atau obeistas yang memiliki pola makan tinggi garam memiliki ’telemore’ yang lebih pendek dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi diet rendah garam.
Telomere digambarkan bagaikan topi pelindung yang berada di ujung untai DNA yang berfungsi untuk melindungi kromosom.
Nah, seiring pertambahan usia, telomere akan semakin pendek. Ketika itu menjadi terlalu pendek, sel akan berhenti membelah dan mati. Proses tersebut juga terjadi dengan kondisi yang terkait dengan usia tua, seperti penyakit jantung, kanker, diabetes tipe 2 dan demensia.
Kadar lemak tubuh yang tinggi sudah diketahui bisa mempercepat pemendekan telomere. Namun, studi baru menemukan bahwa natrium dalam garam tampaknya berperan bersama obesitas untuk mempercepat efeknya lebih jauh.
Ilmuwan Dr Haidong Zhu, dari Georgia Regents University di Augusta, AS dan tim, meneliti 766 remaja berusia 14-18 tahun yang dibagi ke dalam kelompok yang berbeda sesuai dengan asupan garam yang diberikan.
Para peneliti menemukan bahwa remaja yang kelebihan berat badan atau obesitas yang mengonsumsi garam paling banyak memiliki telomere yang jauh lebih pendek daripada mereka yang makan paling sedikit.
Namun, asupan natrium yang tinggi tidak memiliki efek signifikan pada pemendekan telomere pada remaja dengan berat badan normal.
Jadi, dr Zhu menyimpulkan bahwa mengurangi asupan natrium, terutama bila kamu kelebihan berat badan atau obesitas, bisa memperlambat proses penuaan sel dalam tubuh.
Bukan hanya memperpendek telomere, konsumsi garam yang berlebihan juga bisa menyebabkan tubuh menahan terlalu banyak air. Retensi air bisa membuat wajah terlihat bengkak dan lelah.
Pola makan tinggi garam juga bisa memicu dehidrasi yang membuat kelembapan kulit menurun. Akibatnya, kulit wajah akan berkeriput dan terlihat tua.
Tips Membatasi Konsumsi Garam
Tubuh tetap membutuhkan garam untuk mengatur kandungan air dalam tubuh. Namun, jumlah asupannya tidak boleh terlalu banyak.
World Health Organization merekomendasikan agar orang dewasa membatasi konsumsi garam tidak lebih dari 5 gram atau tepat satu sendok teh per hari.
Berikut beberapa tips untuk membantu kamu mengurangi asupan tersebut:
1. Pilihlah makanan utuh yang tidak diolah dan perbanyak makan buah dan sayur-sayuran.
2. Periksa label sebelum membeli makanan kemasan untuk membantu kamu memilih opsi yang lebih rendah garam.
3. Singkirkan kecap asin, saus tomat, sambal, mustard dari meja makan. Hal itu agar kamu tidak tergoda untuk menambahkan bumbu-bumbu yang mengandung garam tersebut ke dalam makanan kamu.
4. Alih-alih garam, gunakan rempah-rempah, daun herbal, bawang putih, dan jeruk untuk menambah rasa pada masakan kamu.
5. Kurangi mengonsumsi daging olahan, makanan yang diasap, dan makanan asin, serta mi instan.