Ini Perbedaan Gatal Biasa dengan Gatal Diabetes yang Penting Diketahui
Dani Agus
Jumat, 26 Mei 2023 00:46:08
Namun, seseorang bisa mengalami gatal pada kulit akibat diabetes. Hal ini hendaknya perlu diwaspadai.
Kebanyakan orang menganggap sama antara
gatal biasa dan gatal karena diabetes. Padahal, ada perbedaan di antaranya keduanya dan hal ini penting diketahui agar bisa melakukan perawatan dengan benar.
Baca juga: Ketahui, Ini Ciri Luka di Kaki Akibat Penyakit Diabetes dan Cara PengobatannyaLantas, apa perbedaan gatal biasa dengan gatal diabetes? Melansir dari Hellosehat, Jumat (26/5/2023), diabetes bisa turut menyerang setiap bagian dalam tubuh Anda, termasuk kulit. American Diabetes Association bahkan menyebutkan bahwa masalah kulit sering kali menjadi tanda awal diabetes.
Beberapa masalah kulit biasa dialami siapa saja, tetapi penderita diabetes lebih mudah terkena, termasuk kulit gatal. Perbedaan gatal biasa dengan gatal diabetes terletak pada penyebabnya. Gatal biasanya disebabkan oleh infeksi, masalah kulit, atau iritasi.
Sementara itu, pada pengidap diabetes, gatal biasanya disebabkan oleh kadar gula darah yang terlalu tinggi. Gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan saraf dan aliran darah di area tertentu dalam tubuh Anda.
Selain itu, perbedaan lainnya juga bisa ditunjukkan dari lokasi terkena. Pada pengidap diabetes, gejala ini biasanya dirasakan pada satu lokasi atau bagian tubuh tertentu saja yang umumnya terasa di bagian kaki.
Penyebab kulit gatal pada pengidap diabetesBerikut berbagai penyebab gatal pada pengidap diabetes yang berbeda dari gatal biasa.
1. Neuropati perifer diabetesNeuropati perifer diabetes adalah kerusakan saraf akibat gula darah tinggi yang paling umum menyerang pengidap diabetes. Kondisi ini awalnya akan menyerang kaki, kemudian tangan.
Salah satu tanda neuropati perifer diabetik adalah gatal yang memiliki perbedaan dari gatal biasa. Tanda dan gejala tersebut sering kali memburuk pada malam hari. Selain gatal, gejala neuropati perifer diabetik yang mungkin terjadi adalah:
- mati rasa atau berkurangnya kemampuan untuk merasa sakit atau perubahan suhu,
- sensasi kesemutan atau terbakar,
- nyeri tajam atau kram,
- lebih peka terhadap sentuhan, hingga
- masalah kaki yang serius, seperti bisul, infeksi, dan nyeri tulang dan sendi.
Neuropati juga mendorong sistem kekebalan tubuh untuk melepaskan protein yang mengatur respons peradangan. Protein yang disebut dengan sitokin ini dapat mengiritasi saraf dan menyebabkan gatal.
2. Penyakit arteri periferGula darah tinggi juga dapat memengaruhi sirkulasi darah di kaki Anda. Ini dapat menyebabkan gangguan peredaran darah yang disebut dengan penyakit arteri perifer.Peredaran darah yang buruk membuat kulit Anda lebih rentan terhadap kulit kering. Hal itulah yang kemudian menyebabkan gatal pada pengidap diabetes.Kebanyakan orang yang mengalami kondisi ini mungkin hanya merasakan gejala ringan. Namun, beberapa orang lainnya mungkin merasa nyeri kaki saat berjalan.Ketika mengalami nyeri kaki saat berjalan (klaudikasio) akibat penyakit arteri perifer, Anda mungkin merasakan ketidaknyamanan hingga nyeri yang melemahkan. Klaudikasio yang parah dapat membuat Anda sulit berjalan atau melakukan berbagai jenis aktivitas fisik lainnya.
3. Necrobiosis lipoidica diabeticorumGangguan kulit ini termasuk jarang terjadi pada pengidap diabetes. Necrobiosis lipoidica diabeticorum (NLD) sering kali muncul dengan area yang kusam, merah, dan menonjol.Setelah beberapa saat, gangguan kulit ini terlihat seperti bekas luka mengkilap dengan batasan berwarna ungu. Terkadang, NLD menimbulkan gatal dan nyeri pada pasien diabetes.Penyebab NLD memang belum diketahui. Namun, ahli memperkirakan ini terkait dengan peradangan pembuluh darah terkait autoimun.Orang dengan diabetes tipe 1 lebih cenderung lebih berisiko mengalami NLD dibandingkan dengan pasien diabetes tipe 2. Selain itu, pengidap diabetes berjenis kelamin wanita memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi ini dibandingkan dengan pria.
4. Eruptive xanthomatosisEruptive xanthomatosis adalah kondisi kulit yang disebabkan oleh diabetes yang tidak terkendali. Gangguan ini ditandai dengan benjolan kecil berwarna kuning-merah pada tubuh.Setiap benjolan tersebut memiliki lingkaran dan mungkin akan menyebabkan gatal. Kondisi ini paling sering terjadi pada punggung tangan, kaki, lengan, hingga bokong.U.S. National Library of Medicine menyebutkan bahwa gangguan eruptive xanthomatosis biasanya terjadi pada pria muda dengan diabetes tipe 1. Orang tersebut mungkin juga memiliki kadar kolesterol dan lemak yang tinggi.Setelah mengetahui perbedaannya, Anda mungkin bisa memperkirakan tindakan apa yang tepat untuk mengatasi gatal tersebut. Jangan ragu untuk menghubungi dokter jika mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan di atas.Gatal akibat diabetes mungkin memerlukan penanganan khusus supaya tidak menyebabkan gangguan kulit yang fatal.
Murianews, Kudus – Hampir semua orang pernah mengalami gatal pada kulit tubuh. Hal ini bisa disebabkan alergi makanan, jamur, terkena gigitan serangga, hingga terkena ulat.
Namun, seseorang bisa mengalami gatal pada kulit akibat diabetes. Hal ini hendaknya perlu diwaspadai.
Kebanyakan orang menganggap sama antara
gatal biasa dan gatal karena diabetes. Padahal, ada perbedaan di antaranya keduanya dan hal ini penting diketahui agar bisa melakukan perawatan dengan benar.
Baca juga: Ketahui, Ini Ciri Luka di Kaki Akibat Penyakit Diabetes dan Cara Pengobatannya
Lantas, apa perbedaan gatal biasa dengan gatal diabetes? Melansir dari Hellosehat, Jumat (26/5/2023), diabetes bisa turut menyerang setiap bagian dalam tubuh Anda, termasuk kulit. American Diabetes Association bahkan menyebutkan bahwa masalah kulit sering kali menjadi tanda awal diabetes.
Beberapa masalah kulit biasa dialami siapa saja, tetapi penderita diabetes lebih mudah terkena, termasuk kulit gatal. Perbedaan gatal biasa dengan gatal diabetes terletak pada penyebabnya. Gatal biasanya disebabkan oleh infeksi, masalah kulit, atau iritasi.
Sementara itu, pada pengidap diabetes, gatal biasanya disebabkan oleh kadar gula darah yang terlalu tinggi. Gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan saraf dan aliran darah di area tertentu dalam tubuh Anda.
Selain itu, perbedaan lainnya juga bisa ditunjukkan dari lokasi terkena. Pada pengidap diabetes, gejala ini biasanya dirasakan pada satu lokasi atau bagian tubuh tertentu saja yang umumnya terasa di bagian kaki.
Penyebab kulit gatal pada pengidap diabetes
Berikut berbagai penyebab gatal pada pengidap diabetes yang berbeda dari gatal biasa.
1. Neuropati perifer diabetes
Neuropati perifer diabetes adalah kerusakan saraf akibat gula darah tinggi yang paling umum menyerang pengidap diabetes. Kondisi ini awalnya akan menyerang kaki, kemudian tangan.
Salah satu tanda neuropati perifer diabetik adalah gatal yang memiliki perbedaan dari gatal biasa. Tanda dan gejala tersebut sering kali memburuk pada malam hari. Selain gatal, gejala neuropati perifer diabetik yang mungkin terjadi adalah:
- mati rasa atau berkurangnya kemampuan untuk merasa sakit atau perubahan suhu,
- sensasi kesemutan atau terbakar,
- nyeri tajam atau kram,
- lebih peka terhadap sentuhan, hingga
- masalah kaki yang serius, seperti bisul, infeksi, dan nyeri tulang dan sendi.
Neuropati juga mendorong sistem kekebalan tubuh untuk melepaskan protein yang mengatur respons peradangan. Protein yang disebut dengan sitokin ini dapat mengiritasi saraf dan menyebabkan gatal.
2. Penyakit arteri perifer
Gula darah tinggi juga dapat memengaruhi sirkulasi darah di kaki Anda. Ini dapat menyebabkan gangguan peredaran darah yang disebut dengan penyakit arteri perifer.
Peredaran darah yang buruk membuat kulit Anda lebih rentan terhadap kulit kering. Hal itulah yang kemudian menyebabkan gatal pada pengidap diabetes.
Kebanyakan orang yang mengalami kondisi ini mungkin hanya merasakan gejala ringan. Namun, beberapa orang lainnya mungkin merasa nyeri kaki saat berjalan.
Ketika mengalami nyeri kaki saat berjalan (klaudikasio) akibat penyakit arteri perifer, Anda mungkin merasakan ketidaknyamanan hingga nyeri yang melemahkan. Klaudikasio yang parah dapat membuat Anda sulit berjalan atau melakukan berbagai jenis aktivitas fisik lainnya.
3. Necrobiosis lipoidica diabeticorum
Gangguan kulit ini termasuk jarang terjadi pada pengidap diabetes. Necrobiosis lipoidica diabeticorum (NLD) sering kali muncul dengan area yang kusam, merah, dan menonjol.
Setelah beberapa saat, gangguan kulit ini terlihat seperti bekas luka mengkilap dengan batasan berwarna ungu. Terkadang, NLD menimbulkan gatal dan nyeri pada pasien diabetes.
Penyebab NLD memang belum diketahui. Namun, ahli memperkirakan ini terkait dengan peradangan pembuluh darah terkait autoimun.
Orang dengan diabetes tipe 1 lebih cenderung lebih berisiko mengalami NLD dibandingkan dengan pasien diabetes tipe 2. Selain itu, pengidap diabetes berjenis kelamin wanita memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi ini dibandingkan dengan pria.
4. Eruptive xanthomatosis
Eruptive xanthomatosis adalah kondisi kulit yang disebabkan oleh diabetes yang tidak terkendali. Gangguan ini ditandai dengan benjolan kecil berwarna kuning-merah pada tubuh.
Setiap benjolan tersebut memiliki lingkaran dan mungkin akan menyebabkan gatal. Kondisi ini paling sering terjadi pada punggung tangan, kaki, lengan, hingga bokong.
U.S. National Library of Medicine menyebutkan bahwa gangguan eruptive xanthomatosis biasanya terjadi pada pria muda dengan diabetes tipe 1. Orang tersebut mungkin juga memiliki kadar kolesterol dan lemak yang tinggi.
Setelah mengetahui perbedaannya, Anda mungkin bisa memperkirakan tindakan apa yang tepat untuk mengatasi gatal tersebut. Jangan ragu untuk menghubungi dokter jika mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan di atas.
Gatal akibat diabetes mungkin memerlukan penanganan khusus supaya tidak menyebabkan gangguan kulit yang fatal.