Kamis, 20 November 2025


Namun, ada juga orang yang merasa takut berlebihan saat sendirian di tempat aman. Misalnya, di rumah sendiri dan bahkan dalam kondisi siang hari.

Jika ada yang mengalami takut berlebihan seperti ini, bisa jadi terkena autophobia. Untuk itu, penting mengetahui informasi tentang autophobia ini supaya bisa melakukan penanganan yang baik.

Baca juga: Takut Jarum Suntik alias Trypanophobia? Ini Cara untuk Mengatasinya

Pasalnya, jika tidak ditangani bisa menimbulkan dampak lebih serius bagi penderitanya. Lantas, apa itu autophobia?

Melansir dari Hellosehat, Senin (29/5/2023), autophobia atau monophobia adalah rasa takut sendiri atau kesepian. Saat sedang sendiri, bahkan meski berada di tempat yang sudah sangat familiar seperti rumah, orang yang mengalami kondisi ini masih akan merasa cemas.

Penderita autophobia selalu merasa bahwa ia membutuhkan orang lain untuk terus bersamanya, agar ia bisa merasa aman.

Bahkan, sekalipun orang yang mengalami kondisi ini sadar bahwa ia sebenarnya dalam keadaan aman, ia akan merasa takut pada hal-hal lain. Seperti pencuri atau perampok, orang asing, tidak dicintai, tidak diinginkan, penyakit yang membahayakan nyawanya hingga suara yang tidak jelas asal usulnya.

Nah, sebenarnya, kondisi apa pun yang tergolong dalam fobia adalah kondisi yang membutuhkan penanganan. Pasalnya, jika tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat, perasaan takut ini dapat memburuk.

Sama halnya dengan berbagai fobia lainnya, autophobia dapat juga memengaruhi kondisi fisik dan psikis. Oleh sebab itu, alangkah baiknya untuk segera mengatasi kondisi tersebut jika Anda atau orang terdekat sudah menunjukkan gejala-gejala dari salah satu gangguan mental ini.

Tanda dan gejala dari autophobia

Saat sedang merasa takut dan cemas karena sendiri, ada beberapa masalah kesehatan psikis dan emosional yang mungkin bisa menjadi tanda dan gejala dari autophobia.

Gejala fobia ini bisa berupa kombinasi dari beberapa hal dan mungkin bertambah parah seiring waktu. Beberapa kondisi yang mungkin dari gejala autophobia adalah:

  • Terlalu khawatir akan ditinggal seorang diri.

  • Takut dengan berbagai kemungkinan yang belum tentu terjadi saat sendiri.

  • Takut dengan berbagai kemungkinan yang belum tentu terjadi saat sendiri.
  • Tubuh menunjukkan gejala fisik seperti gemetar, berkeringat, nyeri dada, pusing, palpitasi jantung, hiperventilasi, mual dan kondisi tersebut muncul saat hendak atau sudah sendiri.
  • Merasa seperti sedang ada yang meneror saat sendiri.
  • Keinginan besar untuk pergi dari tempat saat sedang sendiri.
  • Gangguan kecemasan saat sedang sendiri.
Ya, meski sedang tidak sendiri, jika penderita autophobia memikirkan kondisi saat ia sendiri, ia bisa saja secara tiba-tiba merasa cemas. Kondisi tersebut terjadi seolah ia sudah benar-benar sendiri.Penyebab dari autophobiaSebenarnya, tidak ada penjelasan bagaimana autophobia ini bisa terjadi. Pasalnya, autophobia tergolong kecemasan tak masuk akal yang terbentuk saat seseorang merasa takut atau khawatir akan berakhir sendirian.Padahal, tidak ada kondisi atau ancaman yang membuatnya benar-benar akan sendirian. Namun demikian, hal tersebut tidak membantu membuat kondisinya membaik. Artinya, meski tidak ada suatu kondisi tertentu yang dapat mengancam kondisinya, orang tersebut akan tetap merasa takut sendiri.Mendiagnosis autophobiaMenurut Dual Diagnosis, orang yang mengalami autophobia biasanya enggan untuk memeriksakan kondisinya ke dokter. Bahkan, tidak sedikit yang menghindari percakapan mengenai rasa takutnya dengan para ahli.Ini tandanya, sebenarnya penderita autophobia tanpa sadar menyadari bahwa rasa takutnya tergolong tidak masuk akal. Untuk bisa mengetahui kondisi yang ia miliki, salah satu hal yang perlu dilakukannya adalah keinginan untuk terbebas dari rasa takut tersebut.Oleh sebab itu, jika Anda merasa sedang mengalami autophobia, lebih baik segera periksakan kondisi ke dokter. Jika memang Anda mengalami gangguan mental tersebut, dokter akan merekomendasikan ahli kesehatan mental.Setelah bertemu dengan dokter ahli kesehatan mental, biasanya dokter tersebut akan melakukan pemeriksaan psikologi terlebih dahulu. Tak hanya itu, dokter biasanya akan meminta informasi yang berkaitan dengan riwayat kesehatan Anda.Tujuannya, dokter perlu mencari tahu apakah ada masalah fisik yang mungkin memengaruhi kesehatan mental Anda. Setelah itu, dokter baru akan melakukan evaluasi psikis, di mana dokter akan bertanya banyak hal yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari dan perasaan-perasaan yang Anda miliki. 

Baca Juga

Komentar

Sehat Terkini

Terpopuler