Silent Migraine, Migrain Tanpa Sakit Kepala dan Gejalanya
Ali Muntoha
Sabtu, 3 Juni 2023 15:56:11
Penderita
silent migarine tak akan mengalami fase-fase yang biasa diderita penderita migrain biasa. Empat fase itu yakni fase
prodrome (peringatan), aura, sakit kepala, dan
postdrome (pasca sakit kepala).
Penderita
silent migraine tidak mengalami fase sakit kepala dan mungkin juga tidak mengalami postdrome. Hal ini dikatakan Laura R Natbony, Founder & Medical Director Integrative Headache Medicine of New York, dikutip
Antaranews.com dari
Liverstrong, Sabtu (3/6/2023).
Ia mengatakan
silent migraine merupakan aura migrain tanpa sakit kepala. ”Artinya, ada perubahan penglihatan, sensorik, bicara, dan/atau motorik yang tidak disertai nyeri kepala," katanya.
Penyebab pasti
silent migraine juga belum bisa diketahui secara pasti. Namun, beberapa penelitian menunjukkan kondisi tersebut mungkin disebabkan oleh gelombang listrik yaitu penembakan neuron yang bergerak melintasi korteks visual di otak sehingga membawa perubahan visual, menurut National Library of Medicine (NLM).
Baca: Ketahui, Ini Beragam Teknik Pijat untuk Bantu Redakan MigrainPemicu
silent migraine disebutkan mulai dari tekanan, perubahan cuaca, perubahan hormon, pergeseran dalam rutinitas harian, cahaya terang, makanan atau obat-obatan tertentu, dan gangguan tidur.
”Diperkirakan bahwa pemicu tersebut memicu reaksi berantai di otak yang mengarah pada pelepasan zat inflamasi, yang dapat menyebabkan sel saraf menjadi terlalu aktif. Ini bisa menyebabkan aura migrain tanpa sakit kepala," jelas Natbony.Chief of the Headache Division di University of Miami Miller School of Medicine Teshamae Monteith, MD, FAHS mengatakan gejala
silent migrain yang paling jelas adalah aura.”Paling sering adalah seperti melihat kilatan cahaya, bintik-bintik, pola, atau kehilangan penglihatan," ujar Monteith.
Baca: Perlu Tahu! Ini Jenis Sakit Kepala yang Kerap Dialami Kaum HawaGejala lainnya, gangguan bicara atau bahasa, lemah, mati rasa, vertigo, ketidakseimbangan, dan gejala lain yang sama seperti migrain biasa seperti mual, pusing, dan sensitif terhadap cahaya.Menurut Brain Center, durasi
silent migraine tergantung pada orang yang mengalaminya. Bagi sebagian orang,
silent migraine bisa terjadi hanya beberapa jam, sedangkan bagi yang lain bisa terjadi selama berhari-hari.
Murianews, Jakarta – Migrain dikenal sebagai sakit kepala sebelah. Penderita penyakit ini akan merasakan sakit kepala dosertai nyeri dan berdenyut di satu sisi kepala saja. Namun ternyata ada penyakin migrain yang tak disertai sakit kepala atau dikenal dengan nama
silent migraine.
Penderita
silent migarine tak akan mengalami fase-fase yang biasa diderita penderita migrain biasa. Empat fase itu yakni fase
prodrome (peringatan), aura, sakit kepala, dan
postdrome (pasca sakit kepala).
Penderita
silent migraine tidak mengalami fase sakit kepala dan mungkin juga tidak mengalami postdrome. Hal ini dikatakan Laura R Natbony, Founder & Medical Director Integrative Headache Medicine of New York, dikutip
Antaranews.com dari
Liverstrong, Sabtu (3/6/2023).
Ia mengatakan
silent migraine merupakan aura migrain tanpa sakit kepala. ”Artinya, ada perubahan penglihatan, sensorik, bicara, dan/atau motorik yang tidak disertai nyeri kepala," katanya.
Penyebab pasti
silent migraine juga belum bisa diketahui secara pasti. Namun, beberapa penelitian menunjukkan kondisi tersebut mungkin disebabkan oleh gelombang listrik yaitu penembakan neuron yang bergerak melintasi korteks visual di otak sehingga membawa perubahan visual, menurut National Library of Medicine (NLM).
Baca: Ketahui, Ini Beragam Teknik Pijat untuk Bantu Redakan Migrain
Pemicu
silent migraine disebutkan mulai dari tekanan, perubahan cuaca, perubahan hormon, pergeseran dalam rutinitas harian, cahaya terang, makanan atau obat-obatan tertentu, dan gangguan tidur.
”Diperkirakan bahwa pemicu tersebut memicu reaksi berantai di otak yang mengarah pada pelepasan zat inflamasi, yang dapat menyebabkan sel saraf menjadi terlalu aktif. Ini bisa menyebabkan aura migrain tanpa sakit kepala," jelas Natbony.
Chief of the Headache Division di University of Miami Miller School of Medicine Teshamae Monteith, MD, FAHS mengatakan gejala
silent migrain yang paling jelas adalah aura.
”Paling sering adalah seperti melihat kilatan cahaya, bintik-bintik, pola, atau kehilangan penglihatan," ujar Monteith.
Baca: Perlu Tahu! Ini Jenis Sakit Kepala yang Kerap Dialami Kaum Hawa
Gejala lainnya, gangguan bicara atau bahasa, lemah, mati rasa, vertigo, ketidakseimbangan, dan gejala lain yang sama seperti migrain biasa seperti mual, pusing, dan sensitif terhadap cahaya.
Menurut Brain Center, durasi
silent migraine tergantung pada orang yang mengalaminya. Bagi sebagian orang,
silent migraine bisa terjadi hanya beberapa jam, sedangkan bagi yang lain bisa terjadi selama berhari-hari.