Menstruasi Telat? Stres dan Depresi Bisa Jadi Penyebabnya

Cholis Anwar
Kamis, 9 November 2023 20:51:00

Murianews, Kudus – Tubuh seringkali memberi sinyal melalui siklus menstruasi, tetapi terkadang menstruasi bisa terlewat atau terlambat. Beberapa faktor yang bisa mempengaruhi adalah stres dan depresi.
Stres dapat menjadi penyebab utama terlambatnya menstruasi atau amenore, yang merupakan kondisi ketika menstruasi tidak datang.
Melansir dari Kompas.com, hormon stres dikenal sebagai kortisol, meningkat pada saat seseorang mengalami stres. Peningkatan hormon ini dapat mengganggu siklus haid dengan merubah pola hormon normal yang diperlukan untuk ovulasi dan menstruasi.
Menurut Cleveland Clinic, amenore bisa terjadi karena masalah pada ovarium, organ reproduksi, atau disebabkan oleh masalah hormon dan stres.
Dr Lisa Valle, seorang OB/GYN di Providence Saint John's Health Center, menyatakan segala bentuk stres, baik itu tekanan emosional, mental, atau fisik, dapat memengaruhi siklus menstruasi.
Karena itu, untuk mengatasi stres, disarankan untuk mencoba meditasi, berolahraga secara teratur, dan berbicara dengan orang terdekat atau ahli kesehatan mental.
Setelah stres teratasi, siklus haid kemungkinan akan kembali normal, dan dampaknya terhadap kesuburan bisa diminimalkan.
Kemudian, penyebab menstruasi terhambat selanjutnya adalah karena Depresi dan Perubahan Hormon. Depresi juga dapat memengaruhi hormon dan menyebabkan amenore.
Orang dengan depresi seringkali mengalami perubahan dalam pola makan dan penurunan nafsu makan. Kondisi ini, bersamaan dengan penggunaan obat antidepresan tertentu, dapat meningkatkan tingkat hormon prolaktin, yang berdampak pada siklus menstruasi.
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh The Journal of Clinical Endocrinology menunjukkan beberapa jenis obat antidepresan, termasuk SSRI, dapat meningkatkan tingkat hormon prolaktin, yang dapat mengakibatkan penundaan atau ketidakmunculan menstruasi.
Dr Briana Livingston, seorang OB/GYN di Memorial Care Medical Group menyarankan jika siklus haid tidak teratur atau tidak terjadi selama lebih dari tiga bulan, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan bantuan dan penanganan yang tepat.
Mengelola stres dan depresi dengan baik dapat berdampak positif pada kesehatan reproduksi wanita. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan emosional dan mental guna mendukung fungsi tubuh secara keseluruhan.