Selasa, 20 Mei 2025

Murianews, Jakarta – Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi temuan tiga kasus lumpuh layu akut (Acute flaccid paralysis/AFP) yang disebabkan oleh virus polio tipe 2.

Dua kasus ditemukan di provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim) pada Desember tahun lalu, sementara satu kasus lainnya baru teridentifikasi di Jatim pada 4 Januari 2024.

Plh Direktur Imunisasi Kemenkes, dr Lily Banonah menjelaskan, pada Desember 2023, dua kasus lumpuh layu akut terdeteksi, masing-masing dengan kronologis yang berbeda.

”Satu imunisasi polionya tidak lengkap, satu lagi yang (imunisasi) lengkap tapi alami malnutrisi,” ujar dr Lily Banonah, mengutip Detik.com, Jumat (5/1/2023).

Lily menyebut, kasus pertama dialami oleh seorang anak perempuan berusia 6 tahun, beralamat di Jateng, berinisial NH.

NH mengalami lumpuh layu akut pada 21 November 2023 dengan riwayat vaksinasi polio OPV dua kali yang tidak lengkap. Pemeriksaan menunjukkan pasien positif terinfeksi virus polio tipe 2.

Kemudian kasus kedua menimpa seorang anak laki-laki berusia 1 tahun 11 bulan, beralamat di Jatim, berinisial MAF.

MAF mengalami lumpuh pada 22 November 2023 dengan riwayat imunisasi yang lengkap, namun hasil pemeriksaan mengungkapkan bahwa ia mengalami malnutrisi. Pemeriksaan menunjukkan pasien positif terinfeksi virus polio tipe 2.

Sementara kasus ketiga menimpa seorang anak laki-laki berusia 3 tahun 1 bulan, beralamat di Jatim yang berinisial MAM.

MAM mengalami lumpuh pada 6 Desember 2023 dengan riwayat vaksinasi polio OPV sebanyak 4 kali dan IPV 1 kali. Hasil pemeriksaan menunjukkan pasien positif terinfeksi virus polio tipe 2.

Kementerian Kesehatan RI berkomitmen untuk mengambil tindakan preventif lebih lanjut, termasuk memastikan penyelenggaraan imunisasi polio yang lebih luas guna menanggulangi potensi penyebaran virus ini di masyarakat.

Komentar

Sehat Terkini

Terpopuler