Waspada! Kebanyakan Makan Daging Kurban Bisa Sembelit Lho
Cholis Anwar
Sabtu, 7 Juni 2025 20:56:00
Murianews, Jakarta – Perayaan Iduladha lekat dengan tradisi mengonsumsi daging kurban, khususnya daging merah, yang diolah menjadi berbagai hidangan lezat seperti gulai dan sate.
Namun, di balik kenikmatan tersebut, terdapat potensi masalah kesehatan yang perlu diwaspadai, yakni sembelit atau susah buang air besar.
Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia, dr Santi mengatakan, sembelit lebih mudah terjadi ketika konsumsi daging merah dilakukan secara berlebihan tanpa diimbangi dengan asupan serat dan cairan yang cukup.
”Sembelit lebih mudah terjadi ketika konsumsi daging merah dilakukan secara berlebihan, tanpa diimbangi dengan konsumsi serat dan minum cukup cairan,” kata dr Santi dikutip dari Kompas.com, Sabtu (7/6/2025).
Menurut dr Santi, mengonsumsi daging merah sebenarnya tidak menjadi masalah, asalkan diimbangi dengan asupan sayur dan buah-buahan, serta banyak minum air putih.
Keseimbangan ini krusial mengingat daging merah, meskipun kaya protein, tidak mengandung serat yang berperan penting dalam melancarkan pencernaan.
Menurutnya, daging kurban, sebagai bahan pangan hewani, tidak mengandung serat. Padahal, serat merupakan komponen penting yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk massa feses dan melancarkan pergerakan usus.
Berbeda dengan bahan pangan nabati yang kaya serat, daging murni justru minim kandungan ini.
Kaya lemak...
Daging kurban umumnya memiliki kadar protein dan lemak yang tinggi. Lemak membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna oleh tubuh, sehingga memperlambat proses gerakan usus. Akibatnya, feses menjadi lebih padat dan sulit dikeluarkan.
Selain itu, daging kurban juga kaya akan zat besi. Asupan zat besi yang berlebihan dapat berkontribusi pada pengerasan feses, yang semakin mempersulit proses buang air besar.
”Umumnya, daging kurban juga mengandung kadar protein dan lemak yang tinggi. Lemak membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dicerna sehingga proses gerakan usus melambat,” papar dr Santi.
Murianews, Jakarta – Perayaan Iduladha lekat dengan tradisi mengonsumsi daging kurban, khususnya daging merah, yang diolah menjadi berbagai hidangan lezat seperti gulai dan sate.
Namun, di balik kenikmatan tersebut, terdapat potensi masalah kesehatan yang perlu diwaspadai, yakni sembelit atau susah buang air besar.
Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia, dr Santi mengatakan, sembelit lebih mudah terjadi ketika konsumsi daging merah dilakukan secara berlebihan tanpa diimbangi dengan asupan serat dan cairan yang cukup.
”Sembelit lebih mudah terjadi ketika konsumsi daging merah dilakukan secara berlebihan, tanpa diimbangi dengan konsumsi serat dan minum cukup cairan,” kata dr Santi dikutip dari Kompas.com, Sabtu (7/6/2025).
Menurut dr Santi, mengonsumsi daging merah sebenarnya tidak menjadi masalah, asalkan diimbangi dengan asupan sayur dan buah-buahan, serta banyak minum air putih.
Keseimbangan ini krusial mengingat daging merah, meskipun kaya protein, tidak mengandung serat yang berperan penting dalam melancarkan pencernaan.
Menurutnya, daging kurban, sebagai bahan pangan hewani, tidak mengandung serat. Padahal, serat merupakan komponen penting yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk massa feses dan melancarkan pergerakan usus.
Berbeda dengan bahan pangan nabati yang kaya serat, daging murni justru minim kandungan ini.
Kaya lemak...
Daging kurban umumnya memiliki kadar protein dan lemak yang tinggi. Lemak membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna oleh tubuh, sehingga memperlambat proses gerakan usus. Akibatnya, feses menjadi lebih padat dan sulit dikeluarkan.
Selain itu, daging kurban juga kaya akan zat besi. Asupan zat besi yang berlebihan dapat berkontribusi pada pengerasan feses, yang semakin mempersulit proses buang air besar.
”Umumnya, daging kurban juga mengandung kadar protein dan lemak yang tinggi. Lemak membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dicerna sehingga proses gerakan usus melambat,” papar dr Santi.