Benarkah Pakai Koyo Bisa Meredakan Nyeri Otot? Ini Penjelasannya
Dani Agus
Kamis, 11 Mei 2023 21:53:29
Selain itu, menempelkan koyo pada bagian yang sakit atau terasa nyeri juga sudah jadi kebiasaan banyak orang. Obat tempel ini dianggap bisa membantu mengurangi rasa nyeri.
Koyo jadi pilihan karena harganya juga cukup murah. Di samping itu, koyo juga mudah didapat lantaran banyak dijual di apotek, toko obat hingga warung-warung biasa.
Baca juga: Ini Cara Meredakan Tangan Nyeri akibat Terjepit Pintu yang Perlu DiketahuiPenggunaan koyo ini juga sangat praktis sehingga disukai. Di mana, untuk menggunakannya cukup ditempelkan pada bagian tubuh yang sakit.
Namun, benarkah koyo bisa digunakan sebagai pereda nyeri? Berikut penjelasannya, dilansir dari Hellosehat, Kamis (11/5/2023), bahan-bahan yang terkandung di dalam koyo diketahui berpotensi membantu mengurangi rasa nyeri yang terjadi di tubuh sehingga dapat digunakan sebagai pereda nyeri.
Koyo, atau istilah medisnya
patch transdermal, adalah jenis obat luar yang ditempelkan pada kulit pasien untuk menghilangkan pegal-pegal, nyeri otot, ataupun persendian pada tubuh. Koyo dibuat dari berbagai macam bahan kimia obat yang dirancang sedemikian rupa sehingga obat tersebut bisa meresap ke kulit.
Dilansir dari MedlinePlus, sebagai pereda nyeri, bahan-bahan dalam koyo tersebut kemudian bekerja dengan mengubah repons otak dan sistem saraf terhadap rasa nyeri yang dialami,
Berbagai macam bahan kimia yang terkandung di dalam koyo pereda nyeri di antaranya adalah menthol, glycol salicylate, dan biofreeze yang terbukti efektif untuk meredakan gejala nyeri otot. Selain itu, ada pula kandungan bengay dan aspercreme yang mengandung salisilat yang bermanfaat untuk mengurangi peradangan sendi.
Sementara itu, munculnya rasa panas saat memakai koyo dikarenakan adanya kandungan capsaicin yang berinteraksi dengan sensor neuron. Capsaicin juga bekerja dengan cara mengurangi zat alami tertentu dalam tubuh Anda yang membantu memberikan sinyal rasa sakit ke otak.
Nah, ketika semua bahan ini dikombinasikan, sensasi panas yang dihasilkan akan menghantarkan sinyal ke tubuh untuk mengurangi rasa nyeri. Itulah sebabnya sampai saat ini koyo menjadi obat yang banyak digunakan masyarakat sebagai pereda nyeri untuk menyembuhkan rasa nyeri ataupun pegal-pegal di badan dibandingkan harus mengonsumsi obat oral.
Bagaimana cara kerja koyo?Kulit manusia memiliki tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis dan hipodermis. Lapisan pertama disebut epidermis, atau biasa disebut kulit ari, yang merupakan lapisan teratas pada kulit manusia. Nah di lapisan pertama inilah koyo ditempelkan.
Lapisan kedua kulit disebut dermis. Lapisan ini terdiri dari dari pembuluh darah, kelenjar minyak, folikel rambut, ujung-ujung saraf indra, dan kelenjar keringat. Di lapisan kulit ini, koyo mengirimkan obat ke lapisan terdalam.
Sementara lapisan kulit ketiga adalah jaringan subkutan yang merupakan lapisan kulit lemak atau jaringan ikat yang terletak di bawah lapisan dermis yang mana merupakan tempat penyimpanan lemak dalam tubuh.Pada lapisan ini, kandungan obat yang terkandung pada koyo pereda nyeri diserap melalui pembuluh darah ke dalam aliran darah. Dari sini, darah membawa obat melalui sistem peredaran darah dan menyebarkan ke tubuh Anda.
Cara memasang koyo yang benarMeski umumnya termasuk jenis obat yang dijual secara bebas di pasaran, penggunaan koyo pereda nyeri tetap perlu dilakukan sesuai anjuran penggunaan agar bisa bekerja secara efektif dan maksimal.Selalu baca terlebih dahulu resep dokter atau aturan pemakaian yang tertera pada kemasan obat.Berikut langkah-langkah memasang koyo secara tepat.1. Cuci tangan secara bersih dan menyeluruh dengan air sabun atau hand sanitizer.2. Pastikan bagian tubuh yang akan ditempelkan koyo sudah kering dan bersih dari debu, pelembap, bedak, atau benda lainnya.3. Buka bungkus kemasan koyo secara perlahan dan keluarkan koyo yang akan digunakan.4. Buka lapisan pelindung di bagian bawah koyo yang terasa lengket.5. Tempelkan koyo pada kulit dan tekan dengan tangan hingga menempel dengan erat.Anda bisa memilih bagian yang akan ditempelkan koyo sesuai arahan dari dokter atau pada bagian yang terasa sakit. Jika ada koyo sebelumnya yang masih menempel, lepaskan terlebih dahulu dan buang.Saat akan membuangnya, lipat koyo dengan merekatkan bagian yang lengket. Dengan begitu, koyo tidak bisa dengan mudah menempel pada orang lain. Cuci tangan secara bersih dengan menggunakan sabun dan air untuk menghilangkan adanya kandungan obat yang tidak tersedia di Indonesia.
Murianews, Kudus – Ada banyak cara yang dilakukan orang untuk meredakan nyeri otot. Paling cepat, biasanya dikasih balsam atau gel untuk pereda nyeri.
Selain itu, menempelkan koyo pada bagian yang sakit atau terasa nyeri juga sudah jadi kebiasaan banyak orang. Obat tempel ini dianggap bisa membantu mengurangi rasa nyeri.
Koyo jadi pilihan karena harganya juga cukup murah. Di samping itu, koyo juga mudah didapat lantaran banyak dijual di apotek, toko obat hingga warung-warung biasa.
Baca juga: Ini Cara Meredakan Tangan Nyeri akibat Terjepit Pintu yang Perlu Diketahui
Penggunaan koyo ini juga sangat praktis sehingga disukai. Di mana, untuk menggunakannya cukup ditempelkan pada bagian tubuh yang sakit.
Namun, benarkah koyo bisa digunakan sebagai pereda nyeri? Berikut penjelasannya, dilansir dari Hellosehat, Kamis (11/5/2023), bahan-bahan yang terkandung di dalam koyo diketahui berpotensi membantu mengurangi rasa nyeri yang terjadi di tubuh sehingga dapat digunakan sebagai pereda nyeri.
Koyo, atau istilah medisnya
patch transdermal, adalah jenis obat luar yang ditempelkan pada kulit pasien untuk menghilangkan pegal-pegal, nyeri otot, ataupun persendian pada tubuh. Koyo dibuat dari berbagai macam bahan kimia obat yang dirancang sedemikian rupa sehingga obat tersebut bisa meresap ke kulit.
Dilansir dari MedlinePlus, sebagai pereda nyeri, bahan-bahan dalam koyo tersebut kemudian bekerja dengan mengubah repons otak dan sistem saraf terhadap rasa nyeri yang dialami,
Berbagai macam bahan kimia yang terkandung di dalam koyo pereda nyeri di antaranya adalah menthol, glycol salicylate, dan biofreeze yang terbukti efektif untuk meredakan gejala nyeri otot. Selain itu, ada pula kandungan bengay dan aspercreme yang mengandung salisilat yang bermanfaat untuk mengurangi peradangan sendi.
Sementara itu, munculnya rasa panas saat memakai koyo dikarenakan adanya kandungan capsaicin yang berinteraksi dengan sensor neuron. Capsaicin juga bekerja dengan cara mengurangi zat alami tertentu dalam tubuh Anda yang membantu memberikan sinyal rasa sakit ke otak.
Nah, ketika semua bahan ini dikombinasikan, sensasi panas yang dihasilkan akan menghantarkan sinyal ke tubuh untuk mengurangi rasa nyeri. Itulah sebabnya sampai saat ini koyo menjadi obat yang banyak digunakan masyarakat sebagai pereda nyeri untuk menyembuhkan rasa nyeri ataupun pegal-pegal di badan dibandingkan harus mengonsumsi obat oral.
Bagaimana cara kerja koyo?
Kulit manusia memiliki tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis dan hipodermis. Lapisan pertama disebut epidermis, atau biasa disebut kulit ari, yang merupakan lapisan teratas pada kulit manusia. Nah di lapisan pertama inilah koyo ditempelkan.
Lapisan kedua kulit disebut dermis. Lapisan ini terdiri dari dari pembuluh darah, kelenjar minyak, folikel rambut, ujung-ujung saraf indra, dan kelenjar keringat. Di lapisan kulit ini, koyo mengirimkan obat ke lapisan terdalam.
Sementara lapisan kulit ketiga adalah jaringan subkutan yang merupakan lapisan kulit lemak atau jaringan ikat yang terletak di bawah lapisan dermis yang mana merupakan tempat penyimpanan lemak dalam tubuh.
Pada lapisan ini, kandungan obat yang terkandung pada koyo pereda nyeri diserap melalui pembuluh darah ke dalam aliran darah. Dari sini, darah membawa obat melalui sistem peredaran darah dan menyebarkan ke tubuh Anda.
Cara memasang koyo yang benar
Meski umumnya termasuk jenis obat yang dijual secara bebas di pasaran, penggunaan koyo pereda nyeri tetap perlu dilakukan sesuai anjuran penggunaan agar bisa bekerja secara efektif dan maksimal.
Selalu baca terlebih dahulu resep dokter atau aturan pemakaian yang tertera pada kemasan obat.
Berikut langkah-langkah memasang koyo secara tepat.
1. Cuci tangan secara bersih dan menyeluruh dengan air sabun atau hand sanitizer.
2. Pastikan bagian tubuh yang akan ditempelkan koyo sudah kering dan bersih dari debu, pelembap, bedak, atau benda lainnya.
3. Buka bungkus kemasan koyo secara perlahan dan keluarkan koyo yang akan digunakan.
4. Buka lapisan pelindung di bagian bawah koyo yang terasa lengket.
5. Tempelkan koyo pada kulit dan tekan dengan tangan hingga menempel dengan erat.
Anda bisa memilih bagian yang akan ditempelkan koyo sesuai arahan dari dokter atau pada bagian yang terasa sakit. Jika ada koyo sebelumnya yang masih menempel, lepaskan terlebih dahulu dan buang.
Saat akan membuangnya, lipat koyo dengan merekatkan bagian yang lengket. Dengan begitu, koyo tidak bisa dengan mudah menempel pada orang lain. Cuci tangan secara bersih dengan menggunakan sabun dan air untuk menghilangkan adanya kandungan obat yang tidak tersedia di Indonesia.