Tak Cuma Antisosial, Ini Jenis Gangguan Kepribadian Lainnya

Dani Agus
Jumat, 13 Oktober 2023 16:50:00

Murianews, Kudus – Sebagian orang ada yang mengalami gangguan kepribadian. Kebanyakan gangguan yang dialami berupa antisosial alias semaunya sendiri.
Namun, selain itu, ternyata ada beberapa jenis gangguan kepribadian lainnya. Hal ini perlu diketahui supaya bisa melakukan pencegahan dan penanganan yang tepat.
Melansir dari Halodoc, Jumat (13/10/2023), gangguan kepribadian adalah masalah kesehatan mental yang berpengaruh terhadap perasaan, tindakan, dan pikiran seseorang. Perubahan yang terjadi bukan tidak mungkin bisa mengakibatkan rusaknya relasi yang terjalin secara personal maupun profesional pengidapnya.
Sayangnya, tidak semua orang menyadari bahwa mereka telah mengalami salah satu dari sekian banyak jenis gangguan kepribadian yang umum dijumpai. Padahal, jika mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat, gejala dan komplikasi dari masalah kesehatan mental ini dapat berkurang.
Jenis Gangguan Kepribadian
Ada banyak jenis gangguan kepribadian yang umum terjadi pada seseorang, tetapi tak banyak orang yang mengetahuinya, yaitu:
1. Gangguan kepribadian antisosial
Jika kamu pernah bertemu seseorang yang sering melanggar peraturan, tidak peduli akan hak orang lain, bahkan mungkin memanfaatkan orang lain demi kepentingan sendiri, kemungkinan besar mereka mengidap gangguan kepribadian antisosial.
Seseorang dengan masalah ini sering kali kurang memiliki empati dan peduli terhadap perasaan orang lain.Studi dalam Journal of Geriatric Psychiatry and Neurology menyebutkan, masalah kelainan mental ini lebih cenderung terjadi pada orang dewasa. Pasalnya, mereka lebih sering mengalami stres atau banyak pikiran.
2. Gangguan kepribadian narsistik
Selanjutnya, gangguan kepribadian narsistik. Kamu mungkin pernah bertemu dengan seseorang yang terobsesi dengan dirinya sendiri, selalu mencari perhatian, dan merasa bahwa mereka lebih hebat dari orang lain.
Memang benar, orang-orang yang mengidap narsistik sering kali meremehkan orang lain, membutuhkan pengakuan dan pujian, serta tidak mampu memahami perasaan orang lain.
Studi dalam International Journal of Psychology and Psychological Therapy menyebutkan, orang tua dengan gangguan mental ini akan sangat berpengaruh terhadap kondisi mental anak.
Bukan tanpa alasan, ini karena orang tua dengan narsistik akan selalu menganggap dan memperlakukan anak seperti anak kecil meski usianya sudah dewasa.
3. Gangguan kepribadian ambang
Gangguan kepribadian ambang muncul dengan gejala berupa perubahan suasana hati yang intens, hubungan dengan orang lain yang tidak stabil, dan rasa ketidakstabilan dalam identitas diri.
Seseorang dengan gangguan kepribadian ambang atau borderline personality disorder cenderung memiliki masalah dalam menjaga hubungan interpersonal yang sehat dan dapat merasakan emosi yang sangat kuat dan cepat berubah.
4. Gangguan Paranoid
Selain itu, ada pula gangguan paranoid yang muncul dengan ciri khas kecenderungan untuk merasa dicurigai, tidak mempercayai orang lain, dan selalu menganggap bahwa orang lain memiliki niat jahat terhadap mereka. Selain itu, pengidap kelainan mental ini juga cenderung selalu waspada dan dapat merasa terancam dalam situasi yang sebenarnya aman.
Mereka juga marah ketika orang lain bertanya tentang dirinya dan enggan memberitahu orang lain tentang pribadinya karena takut akan dimanfaatkan. Inilah yang membuat pengidap mengalami kesulitan untuk percaya pada orang lain dan menjalin relasi yang positif.
5. Histrionik
Terakhir ada gangguan histrionik yang membuat pengidapnya memiliki hasrat berlebih untuk mendapatkan perhatian dari orang lain. Pengidap bisa jadi punya kemampuan bersosialisasi yang baik, tetapi mereka cenderung memakai hal tersebut untuk mendapatkan perhatian.
Seseorang dengan gangguan mental ini kerap merasa khawatir akan penampilan diri sendiri. Selain itu, mereka juga kerap mengenakan pakaian yang mencolok untuk mendapatkan perhatian.
Emosi pengidap gangguan histrionik juga berlebihan dan tidak konsisten ketika berbicara.