Kamis, 22 Mei 2025

Murianews, Kudus – Aktivitas orang kini tak hanya dilakukan dalam dunia nyata. Namun, banyak orang melakukan aktivitasnya dalam dunia maya seiring kemajuan teknologi, melalui sarana media sosial.

Melalui media sosial ini, orang bisa melakukan apa saja. Mulai dari membagi informasi, jualan, bersilaturahmi hingga bertemu orang baru atau kawan lama.

Sayangnya, banyak orang yang berlebihan dalam menggunakan media sosial ini. Bahkan tidak sedikit yang sudah seperti kecanduan.

Mereka ini sepertinya tidak bisa jauh dari gawai. Hampir semua aktivitasnya tidak pernah bisa lepas dari gawai.

Perlu diketahui, menggunakan media sosial memang tidak ada larangannya. Namun, jika kelewatan maka bisa berdampak pada kesehatan mental.

Hal ini juga bisa terjadi terhadap orang yang suka melakukan flexing di media sosial. Flexing adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tindakan memamerkan kekayaan, prestasi, atau kemampuan seseorang di media sosial.

Banyak orang menganggap flexing sebagai cara untuk menunjukkan pencapaian mereka dan menarik perhatian orang lain. Namun, flexing yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental seseorang.

Lantas bagaimana cara menyikapinya? Melansir dari Halodoc, Rabu (27/12/2023), tak sedikit orang yang menganggap jika fenomena ini menjengkelkan dan malah membuat orang lain yang melihatnya merasa insecure. Mereka yang melakukannya beralasan untuk memotivasi orang lain supaya sukses seperti dirinya.

Namun, tidak semua orang punya pikiran yang sama, yang ada mereka justru membuat orang lain membanding-bandingkan dirinya dan menjadi tidak bersyukur.

Maka dari itu, berikut sejumlah tips yang bisa kamu lakukan ketika menemui perilaku flexing di media sosial:

1. Tak perlu kamu hiraukan

Jika orang tersebut melakukan flexing dalam hal positif dan memotivasi, mungkin kamu bisa menirunya. Contohnya, orang tersebut memamerkan kelulusan studinya di luar negeri dengan beasiswa.

Nah, hal ini mungkin masih dalam batas wajar dan bersifat positif. Namun, jika orang tersebut memamerkan gadget baru, tas baru atau harta lain, sebaiknya kamu tak perlu menghiraukan. Jangan sampai kamu malah membanding-bandingkan diri lalu malah merasa insecure.

2. Hindari persaingan

Sebisa mungkin hindari perasaan ingin bersaing dengan pelaku flexing. Sebab sikap tersebut hanya akan menambah beban pikiran dan persoalan baru. Tidak akan ada pemenang tentang siapa yang punya kehidupan terbaik. Setiap orang memiliki timeline kehidupannya masing-masing.

3. Bersyukur dan jaga rasa percaya diri

Ada kalanya kamu merasa tidak percaya diri dan merasa terintimidasi saat seseorang memamerkan hartanya. Nah, selalu syukuri setiap hal yang telah kamu miliki dan hadapi dengan rasa percaya diri.

Dengan begitu, kamu tidak akan terintimidasi oleh aksi pamer pelaku flexing. Jangan biarkan, omongan atau sikap mereka membuat kamu rendah diri. Sebab, setiap orang memiliki cita-cita atau tujuan hidup yang berbeda-beda.

4. Hadapi secara santai

Kamu juga tidak perlu bereaksi berlebihan saat menghadapi orang yang suka pamer harta. Santai dan pahami alasan mereka butuh pengakuan seperti itu. Justru, kamu perlu berkaca dari mereka agar tidak melakukan hal yang serupa.

5. Jangan mencoba mempermalukannya

Mempermalukan pelaku flexing hanya akan membuat mereka semakin agresif. Mereka akan semakin terpacu untuk terus membuktikan diri. Maka dari itu, simpan tenagamu dan tak usah hiraukan apa pun yang mereka lakukan. Fokus untuk mengembangkan diri dan mencapai tujuan yang sudah kamu tetapkan.

Komentar

Sehat Terkini

Terpopuler