Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Berbohong adalah salah satu sikap yang dilakukan sebagian orang untuk berbagai kepentingan. Ada kalanya, berbohong ini dilakukan untuk melakukan penipuan atau menutupi kesalahan yang dilakukan.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin pernah menghadapi orang yang berbohong. Baik itu, tetangga, teman dekat, saudara bahkan keluarga sendiri.

Sebelumnya, kita barangkali tidak mengira jika orang tersebut melakukan kebohonga. Belakangan baru diketahui kalau apa yang mereka sampaikan ternyata tidak sesuai fakta.

Misalnya, minta atau pinjam uang untuk keluarganya yang sakit. Padahal, ketika dikunjungi di rumahnya, tidak ada orang yang sakit sebelumnya.

Memang cukup sulit untuk mengetahui apakah seseorang itu berbohong atau tidak. Namun, ada beberapa ciri orang sedang berberhong yang bisa kita jadikan perhatian.

Berikut beberapa ciri orang sedang berbohong dilansir dari Hellosehat, Kamis (28/12/2023).

Menatap terlalu tajam

Meskipun menghindari kontak mata adalah salah satu ciri orang berbohong, tetapi ternyata, kontak mata yang terlalu lekat juga menjadi tanda seseorang berbohong.

Menurut studi yang dilakukan oleh University of Michigan pada tahun 2015, sekitar 70 persen orang yang diteliti ternyata menatap langsung lawan bicaranya saat berbohong.

Mengutip situs Simply Psychology, cara terbaik untuk mengetahui seseorang berbohong adalah dengan mengenali kebiasaannya. Misalnya jika ia terbiasa menatap mata Anda saat berbicara, bisa jadi saat berbohong ia memilih menghindari kontak mata. Begitupun sebaliknya.

Mengulum atau memonyongkan bibir

Selain dari matanya, cara mengetahui orang berbohong juga bisa dilihat dari gerakan bibirnya. Bibir yang dikulum menunjukkan bahwa seseorang mungkin sedang menyembunyikan emosinya.

Sementara memonyongkan bibir bisa menjadi isyarat bahwa ia sedang tidak nyaman pada pertanyaan yang dilontarkan padanya. Kedua hal ini menunjukkan bahwa orang tersebut mungkin saja berbohong atau sedang menyembunyikan sesuatu.

Menutup mulut dengan tangan

Saat mengatakan sesuatu yang tidak benar atau ingin menyembunyikan sesuatu, seseorang bisa langsung berhenti berbicara atau menutupi mulutnya dengan tangan.

Ini merupakan bahasa tubuh yang dilakukan secara refleks. Pasalnya, secara naluriah seseorang sebenarnya tidak nyaman saat berbohong. Oleh sebab itu, tubuh tanpa sadar berusaha untuk menghentikan dirinya sendiri saat sedang berbohong.

Menghindari kontak mata

Ciri yang satu ini mungkin sudah sering Anda dengar. Ya, seseorang yang berbohong mungkin akan sulit menatap mata lawan bicaranya.

Ia memilih untuk memalingkan pandangan atau menggerak-gerakkan matanya ke sana ke mari. Isyarat ini mungkin dilakukan sambil memikirkan apa yang harus dikatakan selanjutnya.

Mata adalah cerminan jiwa. Dengan menghindari pandangan secara langsung, seseorang dapat menyembunyikan isi hati yang sebenarnya.

Menggaruk-garuk hidung

Bila menutup mulut saat berbohong dianggap terlalu kentara, orang yang berbohong mungkin akan menyamarkannya dengan menggaruk-garuk hidung. Dengan menggaruk-garuk hidung, otomatis mulut orang tersebut bisa tertutupi. Anda pun menjadi kesulitan membaca gerakan mulutnya. Meskipun seringkali dilakukan, Anda bisa memastikan seseorang berbohong hanya dengan menilai dari satu ciri ini.

Tubuh berkeringat

Sistem saraf otonom dapat terpicu ketika seseorang berbohong. Hal ini dapat menyebabkannya sulit mengontrol beberapa refleks tubuh seperti keringat. Orang yang sedang berbohong akan mengeluarkan lebih banyak keringat meskipun ia tidak berada di tempat yang panas. Biasanya keringat akan muncul di area kening, celah antara bibir dan hidung, dagu, dan telapak tangan.

Tubuh terlalu banyak bergerak

Menggoyang-goyangkan kaki, mengayun-ngayun tubuh ke depan dan ke belakang, dan menggerakkan kepala ke samping juga bisa menjadi cara mengetahui orang berbohong.

Ketika orang gugup dan berbohong, ada perubahan drastis (fluktuasi) pada sistem saraf bawah sadar. Fluktuasi ini dapat membuat seseorang merasa tiba-tiba gatal atau kesemutan. Akibatnya, ia menjadi gelisah atau sering menggaruk.

Selain itu, ia mungkin melakukan gerakan untuk menjaga penampilan seperti merapikan rambut, mengusap kepala atau menyentuh leher.

Komentar

Sehat Terkini

Terpopuler