Ini karena ada risiko kesehatan yang dapat terjadi di balik penggunaan kuku palsu. Khususnya saat kuku palsu tersebut berbahan keras.
Melansir dari laman RS Mardi Rahayu Kudus setidaknya ada tiga risiko yang ditimbulkan. Apa itu?
Bahan kimia yang digunakan untuk kuku palsu bisa membuat kulit menjadi iritasi. Contohnya, kandungan metil metakrilat dapat menyebabkan iritasi pada saluran napas dan memperparah asma, sedangkan kandungan etil metakrilat dapat memicu kemerahan, bengkak, dan nyeri pada kuku.
Saat menggunakan kuku palsu, akan terbentuk celah dengan kuku asli. Hal ini dapat menjadi ruang bagi bakteri dan jamur untuk berkembang hingga memicu infeksi.Infeksi bakteri dapat mengubah warna kuku menjadi hijau, sedangkan infeksi jamur bisa menimbulkan bintik putih atau kuning pada kuku. Jika parah, infeksi jamur dapat membuat kuku menjadi hancur.
Penggunaan kuku palsu dapat membuat kuku menjadi tipis, rapuh, dan kering, sehingga dapat merusaknya. Bahkan, bila kuku yang rusak dibiarkan tanpa penanganan, bisa berisiko menyebabkan kuku copot.
Murianews, Kudus – Kuku palsu seringkali digunakan untuk mempercantik tampilan jari. Warna dan motif yang beraneka ragam bisa membuat tampilan kuku lebih menarik. Namun, Anda perlu berhati-hati bila ingin menggunakannya.
Ini karena ada risiko kesehatan yang dapat terjadi di balik penggunaan kuku palsu. Khususnya saat kuku palsu tersebut berbahan keras.
Melansir dari laman RS Mardi Rahayu Kudus setidaknya ada tiga risiko yang ditimbulkan. Apa itu?
1. Reaksi alergi
Bahan kimia yang digunakan untuk kuku palsu bisa membuat kulit menjadi iritasi. Contohnya, kandungan metil metakrilat dapat menyebabkan iritasi pada saluran napas dan memperparah asma, sedangkan kandungan etil metakrilat dapat memicu kemerahan, bengkak, dan nyeri pada kuku.
Baca: Ini Kesalahan saat Memakai Kuteks Gel yang Masih Sering Dilakukan, Awas Bisa Rusak Kuku lho!
2. Infeksi
Saat menggunakan kuku palsu, akan terbentuk celah dengan kuku asli. Hal ini dapat menjadi ruang bagi bakteri dan jamur untuk berkembang hingga memicu infeksi.
Infeksi bakteri dapat mengubah warna kuku menjadi hijau, sedangkan infeksi jamur bisa menimbulkan bintik putih atau kuning pada kuku. Jika parah, infeksi jamur dapat membuat kuku menjadi hancur.
3. Kerusakan kuku
Penggunaan kuku palsu dapat membuat kuku menjadi tipis, rapuh, dan kering, sehingga dapat merusaknya. Bahkan, bila kuku yang rusak dibiarkan tanpa penanganan, bisa berisiko menyebabkan kuku copot.