Benarkah Daging Kambing Picu Kolesterol? Ini Jawabannya
Supriyadi
Sabtu, 1 Juli 2023 19:11:24
Melansir dari laman Kemenkes, semua makanan yang berasal dari hewan mengandung kolesterol. Kolesterol sebenarnya tidak berbahaya, karena dibutuhkan oleh tubuh untuk membangun dinding sel, mendukung metabolisme, serta membuat berbagai hormon, seperti estrogen dan testosteron.
Mengonsumsi daging kambing tidaklah bermasalah, asalkan tidak secara berlebihan. Kadar kolesterol setiap daging berbeda-beda.
Baca: Takut Kolesterol Naik usai Konsumsi Daging Kurban, Perhatikan 5 Hal IniUntuk daging kambing setiap 100 gram rata-rata memang mengandung 75 mg kolesterol. Sementara daging domba mengandung 110 mg kolesterol.
Jika dibandingkan dengan daging sapi (potongan sirloin), tiap 100 gramnya terdapat 90 mg, sedangkan daging sapi tanpa lemak mengandung 65 miligram kolesterol.
Sementara untuk daging dada ayam tanpa kulit mengandung 85 mg kolesterol. Paha ayam mengandung 135 mg kolesterol.
Dari situ, jika dibandingkan dengan daging domba, daging sapi berlemak, dan dada atau paha ayam, sebenarnya daging kambing justru mengandung lebih sedikit kolesterol.
Selain itu, Daging kambing mengandung beragam nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti protein, lemak, kalium, zat besi, zinc, kalsium, selenium, fosfor, folat, vitamin B, vitamin K, dan vitamin E.
Baca: Jarang Ada yang Tahu, Kacang Hijau Ternyata Bisa Turunkan KolesterolLalu, apa yang membuat daging kambing sering dituding menyebabkan kolesterol tinggi? Jawabannya: Pengolahannya yang tidak tepat.Daging kambing sering kali diolah menjadi gulai dengan santan kental atau sate dengan bumbu kacang, yang jelas tinggi lemak dan kolesterol.Agar terhindar dari kolesterol tinggi, sebaiknya olah daging kambing dengan cara dibakar atau dipanggang. Selain itu, potong bagian yang berlemak sehingga yang diolah dan konsumsi adalah bagian daging merahnya saja. Selama pengolahannya tepat, daging kambing bisa jadi sumber protein yang menyehatkan.Tips lain yang bisa anda terapkan setelah makan daging kambing akan lebih baik dinetralisir dengan mengkonsumsi buah-buahan yang kaya akan serat, seperti apel, jeruk, alpukat, anggur dan lain-lain.Jumlah asupan serat yang baik adalah sekitar 25 gram per hari. Total asupan serat tersebut bisa didapat dari buah-buahan sekitar 200-300 gram dan sayuran sekitar 300-400 gram.
Murianews, Kudus – Iduladha identik dengan daging kambing. Hanya saja, banyak orang yang terpaksa menghindari makanan olahan daging kambing ini. Alasannya karena memicu kolesterol.
Melansir dari laman Kemenkes, semua makanan yang berasal dari hewan mengandung kolesterol. Kolesterol sebenarnya tidak berbahaya, karena dibutuhkan oleh tubuh untuk membangun dinding sel, mendukung metabolisme, serta membuat berbagai hormon, seperti estrogen dan testosteron.
Mengonsumsi daging kambing tidaklah bermasalah, asalkan tidak secara berlebihan. Kadar kolesterol setiap daging berbeda-beda.
Baca: Takut Kolesterol Naik usai Konsumsi Daging Kurban, Perhatikan 5 Hal Ini
Untuk daging kambing setiap 100 gram rata-rata memang mengandung 75 mg kolesterol. Sementara daging domba mengandung 110 mg kolesterol.
Jika dibandingkan dengan daging sapi (potongan sirloin), tiap 100 gramnya terdapat 90 mg, sedangkan daging sapi tanpa lemak mengandung 65 miligram kolesterol.
Sementara untuk daging dada ayam tanpa kulit mengandung 85 mg kolesterol. Paha ayam mengandung 135 mg kolesterol.
Dari situ, jika dibandingkan dengan daging domba, daging sapi berlemak, dan dada atau paha ayam, sebenarnya daging kambing justru mengandung lebih sedikit kolesterol.
Selain itu, Daging kambing mengandung beragam nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti protein, lemak, kalium, zat besi, zinc, kalsium, selenium, fosfor, folat, vitamin B, vitamin K, dan vitamin E.
Baca: Jarang Ada yang Tahu, Kacang Hijau Ternyata Bisa Turunkan Kolesterol
Lalu, apa yang membuat daging kambing sering dituding menyebabkan kolesterol tinggi? Jawabannya: Pengolahannya yang tidak tepat.
Daging kambing sering kali diolah menjadi gulai dengan santan kental atau sate dengan bumbu kacang, yang jelas tinggi lemak dan kolesterol.
Agar terhindar dari kolesterol tinggi, sebaiknya olah daging kambing dengan cara dibakar atau dipanggang. Selain itu, potong bagian yang berlemak sehingga yang diolah dan konsumsi adalah bagian daging merahnya saja. Selama pengolahannya tepat, daging kambing bisa jadi sumber protein yang menyehatkan.
Tips lain yang bisa anda terapkan setelah makan daging kambing akan lebih baik dinetralisir dengan mengkonsumsi buah-buahan yang kaya akan serat, seperti apel, jeruk, alpukat, anggur dan lain-lain.
Jumlah asupan serat yang baik adalah sekitar 25 gram per hari. Total asupan serat tersebut bisa didapat dari buah-buahan sekitar 200-300 gram dan sayuran sekitar 300-400 gram.