Selasa, 18 November 2025

Murianews, Kudus – Istilah masuk angin tentu sudah sering kita dengar, baik dari orang terdekat atau bahkan kita alami sendiri.

Biasanya istilah masuk angin iki kita gunakan saat ada sensasi tidak enak pada tubuh, seperti perut kembung, pusing, pegal-pegal, hingga meriang.

Namun, apakah masuk angin benar-benar merupakan diagnosis medis?

Secara tradisional, masyarakat Indonesia dan beberapa negara Asia lainnya memiliki pemahaman unik tentang masuk angin. Istilah ini secara harfiah diartikan sebagai angin yang masuk ke dalam tubuh.

Angin ini dipercaya bisa berasal dari paparan dingin, hujan, atau bahkan saat terlalu lama berada di luar ruangan.

Melansir dari berbagai sumber, masuk angin biasanya disertai dengan gejala. Beberapa kondisi tubuh juga sangat dikaitkan dengan istilah yang satu ini.

Misalnya saja perut kembung dan begah. Biasanya banyak yang meyakini konisi ini akibat angin yang terperangkap dalam sistem pencernaan.

Selain itu, ada juga pegal-pegal dan linu. Bagi sebagian orang, pegal dan linu ini dianggap sebagai angin yang mengendapdi otot-otot.

Untuk mengatasi kondisi ini, metode tradisional seperti kerokan, pijat, minum jamu hangat, atau mengoleskan balsem sering menjadi pilihan utama. Kepercayaan ini sudah mengakar kuat dan diwariskan secara turun-temurun.

Penjelasan Medis... %NEW_PAFGE%

Namun, jika melihat secara medis, masuk angin bukanlah suatu penyakit atau sindrom yang spesifik. Tidak ada diagnosis bernama masuk angin dalam terminologi kedokteran modern.

Gejala-gejala yang dikeluhkan sebagai masuk angin sebenarnya merupakan manifestasi dari beberapa kondisi medis yang berbeda.

Gejala perut kembung, mual dan begah seringkali disebabkan oleh penumpukan gas berlebih di lambung dan usus.

Ini bisa terjadi karena makan terlalu cepat, mengonsumsi makanan yang mengandung gas (seperti kol, brokoli), atau adanya masalah pada sistem pencernaan seperti maag (gastritis) atau GERD (penyakit refluks asam lambung).

Dengan kata lain, gejalan ini gangguan pencernaan (Dispepsia).

Sedangkan pegal-pegal dan linu di tubuh seringkali merupakan tanda kelelahan fisik atau kurangnya istirahat. Aktivitas yang berlebihan tanpa pemanasan yang cukup juga dapat menyebabkan nyeri otot.

Kemudian gejala seperti meriang, pusing, sakit kepala, dan tidak enak badan secara umum sangat mirip dengan gejala awal flu (influenza) atau infeksi virus lainnya. Tubuh merespons dengan demam ringan sebagai upaya melawan infeksi.

Nah, dari penjelasan ini, diketahui jika masuk angin bukanlah penyakit, melainkan istilah gejalan penyakit yang baru menyerang tubuh.

Komentar

Sehat Terkini

Terpopuler