Selasa, 18 November 2025

”Pertama, kenali riwayat penyakit jantung di keluarga. Jika orang tua, kakek-nenek, atau saudara kandung pernah mengalaminya, Anda berisiko tinggi. Konsultasikan ke dokter dan periksa tekanan darah, kolesterol, serta gula darah secara berkala,” tuturnya.

Kedua, perbaiki pola makan dan hindari makanan tinggi lemak jenuh, garam berlebih, dan gula tambahan. Gantilah dengan buah dan sayur, gandum utuh (whole grains), ikan berlemak sehat (salmon atau tuna), kacang-kacangan dan bijian-bijian, serta minyak sehat seperti minyak zaitun.

”Ketiga, pastikan tubuh tetap aktif dengan berolahraga. Aktivitas fisik membantu memperkuat otot jantung, mengontrol berat badan, dan menurunkan tekanan darah. Anda tidak harus pergi ke gym setiap hari; cukup berjalan cepat selama 30 menit, lima kali seminggu. Pilih olahraga yang Anda sukai agar lebih mudah konsisten,” imbuhnya.

Selain berolahraga, perhatikan asupan kalori dan menjaga berat badan, sebab berat badan yang berlebih dapat meningkatkan risiko darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi yang memicu penyakit jantung.

”Kemudian, hentikan kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol, sebab kebiasaan ini mempercepat kerusakan pembuluh darah dan jantung. Meski dalam jumlah yang kecil, kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan gagal jantung,” tegasnya.

Mengelola stres dengan baik juga sangat penting untuk menghindari peningkatan detak jantung dan tekanan darah. Stres dapat diatasi melalui meditasi, yoga, menekuni hobi, berbincang dengan orang terdekat, serta menjaga kualitas tidur.

”Terakhir, lakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi masalah sejak dini. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mulai melakukan tes lengkap jika terdapat riwayat keluarga,” tutupnya.

Komentar

Sehat Terkini

Terpopuler