”Pertama, kenali riwayat penyakit jantung di keluarga. Jika orang tua, kakek-nenek, atau saudara kandung pernah mengalaminya, Anda berisiko tinggi. Konsultasikan ke dokter dan periksa tekanan darah, kolesterol, serta gula darah secara berkala,” tuturnya.
Kedua, perbaiki pola makan dan hindari makanan tinggi lemak jenuh, garam berlebih, dan gula tambahan. Gantilah dengan buah dan sayur, gandum utuh (whole grains), ikan berlemak sehat (salmon atau tuna), kacang-kacangan dan bijian-bijian, serta minyak sehat seperti minyak zaitun.
”Ketiga, pastikan tubuh tetap aktif dengan berolahraga. Aktivitas fisik membantu memperkuat otot jantung, mengontrol berat badan, dan menurunkan tekanan darah. Anda tidak harus pergi ke gym setiap hari; cukup berjalan cepat selama 30 menit, lima kali seminggu. Pilih olahraga yang Anda sukai agar lebih mudah konsisten,” imbuhnya.
Selain berolahraga, perhatikan asupan kalori dan menjaga berat badan, sebab berat badan yang berlebih dapat meningkatkan risiko darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi yang memicu penyakit jantung.
”Kemudian, hentikan kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol, sebab kebiasaan ini mempercepat kerusakan pembuluh darah dan jantung. Meski dalam jumlah yang kecil, kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan gagal jantung,” tegasnya.
Mengelola stres dengan baik juga sangat penting untuk menghindari peningkatan detak jantung dan tekanan darah. Stres dapat diatasi melalui meditasi, yoga, menekuni hobi, berbincang dengan orang terdekat, serta menjaga kualitas tidur.
”Terakhir, lakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi masalah sejak dini. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mulai melakukan tes lengkap jika terdapat riwayat keluarga,” tutupnya.
Murianews, Kudus – Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Meskipun sering kali dikaitkan dengan gaya hidup, faktor genetik atau keturunan juga memiliki peran penting.
Melansir dari berbagai sumber, riwayat penyakit jantung dalam keluarga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami kondisi serupa.
Menurut dr Amir Aziz Alkatiri, SpJP(K), seorang Dokter Spesialis Jantung dari Mayapada Hospital Kuningan, beberapa kondisi medis terkait jantung dapat diturunkan.
Ini termasuk hiperkolesterolemia familial (kolesterol tinggi), tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, hingga gangguan irama jantung (aritmia) dan kelainan struktural jantung.
Meski memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung bisa meningkatkan risiko, dr Amir menegaskan bahwa itu bukan satu-satunya penentu.
Gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari justru menjadi faktor utama yang menentukan seberapa besar kemungkinan risiko tersebut terjadi.
Dengan kata lain, meskipun genetik dapat membuat seseorang lebih rentan, menjaga pola hidup sehat tetap menjadi kunci untuk mencegah penyakit jantung.
Sementara itu, dr Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di Mayapada Hospital Bandung, dr Novita Setiawan Liem, memberikan sejumlah tips pencegahan.
Cegah Penyakit Jantung...
”Pertama, kenali riwayat penyakit jantung di keluarga. Jika orang tua, kakek-nenek, atau saudara kandung pernah mengalaminya, Anda berisiko tinggi. Konsultasikan ke dokter dan periksa tekanan darah, kolesterol, serta gula darah secara berkala,” tuturnya.
Kedua, perbaiki pola makan dan hindari makanan tinggi lemak jenuh, garam berlebih, dan gula tambahan. Gantilah dengan buah dan sayur, gandum utuh (whole grains), ikan berlemak sehat (salmon atau tuna), kacang-kacangan dan bijian-bijian, serta minyak sehat seperti minyak zaitun.
”Ketiga, pastikan tubuh tetap aktif dengan berolahraga. Aktivitas fisik membantu memperkuat otot jantung, mengontrol berat badan, dan menurunkan tekanan darah. Anda tidak harus pergi ke gym setiap hari; cukup berjalan cepat selama 30 menit, lima kali seminggu. Pilih olahraga yang Anda sukai agar lebih mudah konsisten,” imbuhnya.
Selain berolahraga, perhatikan asupan kalori dan menjaga berat badan, sebab berat badan yang berlebih dapat meningkatkan risiko darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi yang memicu penyakit jantung.
”Kemudian, hentikan kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol, sebab kebiasaan ini mempercepat kerusakan pembuluh darah dan jantung. Meski dalam jumlah yang kecil, kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan gagal jantung,” tegasnya.
Mengelola stres dengan baik juga sangat penting untuk menghindari peningkatan detak jantung dan tekanan darah. Stres dapat diatasi melalui meditasi, yoga, menekuni hobi, berbincang dengan orang terdekat, serta menjaga kualitas tidur.
”Terakhir, lakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi masalah sejak dini. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mulai melakukan tes lengkap jika terdapat riwayat keluarga,” tutupnya.