Murianews, Kudus – Meski jarang terjadi kasusnya, ada beberapa obat yang dilaporkan dapat berisiko memicu dan menyebabkan anemia aplastik. Itu diungkapkan Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dr Zullies Ikawati.
Dalam laman resmi UGM, Zullies mengatakan kejadian anemia aplastik akibat obat termasuk jarang. Apalagi seperti obat sakit kepala yang hanya digunakan dalam jangka pendek, jika perlu saja.
Saat ini pun lembaga pengawasan obat pascapemasaran di Indonesia belum ada mendapatkan laporan kejadian anemia aplastik akibat obat. Apalagi, obat sakit kepala yang beredar di Indonesia sudah mendapat izin BPOM dan aman digunakan.
”Selama digunakan sesuai dengan petunjuk pemakaiannya. Adanya informasi pada kemasan tentang risiko menyebabkan anemia aplastik memang perlu dicantumkan sesuai aturan BPOM, walaupun kejadiannya sangat jarang, yaitu 1 kasus per 1 juta pengguna,” katanya.
Lantas, obat apa saja yang dilaporkan berisiko menyebabkan anemia aplastik? Berikut penjelasannya:
Obat Pemicu Risiko Anemia Aplastik...
Daftar Obat yang Berisiko Memicu Anemia Aplastik
- Obat antibiotik Chloramphenicol,
- Obat anti-inflamasi nonsteroid seperti, indomethacin dan fenylbutazon,
- Antibiotik sulfasalazine dan trimethoprim-sulfamethoxazole,
- Obat anikonvulsan seperti carbamazepine dan phenytoin,
- Obat tiroid seperti propylthiouracil dan methimazole
- Obat sitotoksik dan kemoterapi,
- obat antiretroviral.
Apa Itu Anemia Aplastik
Anemia aplastik merupakan kondisi dimana susum tilang seseorang tak mampu memproduksi sel-sel darah baru yang cukup, termasuk sel darah merah, darah putih, dan trombosit.
Padahal sumsum tulang yang merupakan jaringan lunak yang terdapat di dalam tulang-tulang besar dan berfungsi untuk memproduksi sel-sel darah.
Gejala Anemia Aplastik...
Daftar Gejala Anemia Aplastik
Gejala anemia aplastik dapat bervariasi, tetapi yang umum yang nampak terlihat yakni:
- Mudah kelelahan dan lelah akibat kurangnya sel darah merah,
- Mudah memar atau berdarah karena kurangnya trombosit yang membantu pembekuan darah.
- Mudah terserang infeksi yang sering atau parah akibat penurunan sel darah putih.
- Sering pusing atau pingsan
- Terjadi pembengkakan di area tertentu, seperti pergelangan kaki, kaki, atau area lainnya.
Penyebab Anemia Aplastik
Zullies menyebut penyebab anemia aplastik sering tak diketahui. Tapi, ada beberapa faktor yang berperan menyebabkan penyakit ini. Di antaranya sebagai berikut:
- Gangguan autoimun,
- Paparan terhadap bahan kimia seperti pestisida atau pelarut organik, dapat merusak sumsum tulang.
- Penggunaan obat-obatan beberapa obat, termasuk obat kemoterapi dan antibiotik tertentu, bisa merusak sumsum tulang.
- Bahkan terkena paparan radiasi dalam dosis tinggi dapat merusak sel-sel sumsum tulang.