Awas! Konsumsi Garam Berlebih Berisiko Kena Gagal Ginjal
Zulkifli Fahmi
Sabtu, 20 Juli 2024 18:37:00
Murianews, Jakarta – Mengonsumsi garam secara berlebihan sangat tidak dianjurkan. Sebabkan dampaknya cukup berbahaya bagi tubuh.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD Cibinong dr Anton Isdijanto mengatakan, kebiasaan mengonsumsi garam dalam jumlah yang banyak meningkatkan risiko pada penyakit gagal ginjal.
’’Di Indonesia itu belum ada edukasi kalori yang dibutuhkan berapa di luar makanan-makanan yang instan, terutama yang kandungan garamnya tinggi, gulanya tinggi, kalorinya juga jadi lebih tinggi,’’ kata Anton seperti dikutip dari Antara, Sabtu (20/7/2024).
Anton menjelaskan, berdasarkan anjuran Kementerian Kesehatan, batasan mengonsumsi garam adalah lima gram atau sekitar satu sendok teh per hari.
Sebagai contoh, ketika mengonsumsi mi instan, kandungan garam yang masuk ke dalam tubuh bisa mencapai sekitar 3,7 hingga 3,8 gram. Jumlah tersebut belum termasuk kadar gula di dalam bumbu-bumbu atau lauk lain yang ditambahkan dalam mi.
’’Yang dicari malah makanan instan, mi instan, pakai ayam goreng, ada tepung, ada garam, belum pakai bumbu-bumbu masak tinggi garam. Akhirnya apa? kena hipertensi sebagai gangguan metabolik,’’ ujar Anton.
Ketika seseorang mengonsumsi garam berlebih, maka ginjal akan dipaksa bekerja lebih keras untuk mengeluarkan garam dan jantung harus memompa darah lebih cepat.
Akibatnya, terkati peningkatan tekanan darah yang kemudian merusak pembuluh darah pada ginjal. Kerusakan itu menjadikan kemampuan ginjal dalam menyaring berbagai zat yang masuk ke dalam tubuh makin berkurang.
Bila kondisi itu terus berlanjut, potensi gagal ginjal makin meningkat. Dampaknya, penderitanya bisa saja memerlukan alat bantu seperti mesin cuci darah. Tekanan darah dalam tubuh juga ikut meningkat secara keseluruhan.
’’Pada prinsipnya ini seperti air minum. Air mengalir karena dipompa, air bisa diminum kalau ia sudah tersaring. Jadi, darah kita dipompa jantung, dialirkan melalui pipa pembuluh darah dan disaring oleh ginjal. Kalau terganggu, yang membuat tekanan tinggi adalah jantung yang memompa dan dampaknya akan mengarah di bagian filter,’’ ucap Anton.
Anton mengungkapkan, saat ini sudah mulai banyak ditemukan penderita gagal ginjal di usia muda. Bahkan, usianya di bawah 27 tahun.
Ia menyebut, penyebabnya tak hanya pada pola makan saja, namun juga pola hidup yang tidak sehat, seperti kurang tidur, dan jarang berolahraga.
Maka dari itu, ia meminta permasalahan ini dijadikan sebagai perhatian bersama dan momen baik untuk menjalankan pola hidup sehat seperti banyak mengonsumsi sayur dan buah, mengurangi konsumsi makanan asin dan instan serta rajin olahraga di sela kesibukan.



