Murianews, Kudus – Waktu berbuka adalah saat yang dinantikan oleh mereka yang sedang menjalani ibadah puasa. Saat berbuka tiba, mereka sudah dibolehkan makan dan minum seperti biasanya.
Saat berbuka, kebanyakan orang akan minum terlebih dahulu untuk melepas dahaga. Setelah itu, ada yang menyantap makanan ringan dan juga ada yang langsung makan berat karena sudah tak tahan lapar.
Namun, ada juga sebagian orang yang punya kebiasaan lain, seperti perokok berat. Mereka ini justru memilih merokok dulu saat membatalkan puasanya di waktu berbuka.
Sebaiknya, jangan melakukan kebiasaan seperti ini. Masalahnya, merokok dalam kondisi perut kosong seperti saat berbuka puasa, bahayanya bisa berlipat ganda.
Lalu, apa lagi sih dampak atau bahayanya merokok saat berbuka puasa? Berikut penjelasannya, dilansir dari laman Halodoc.
Bahaya Karbon Monoksida
Rokok mengandung ratusan zat-zat beracun yang bisa membahayakan tubuh, salah satunya karbon monoksida. Mau tahu apa efek zat beracun yang satu ini? Karbon monoksida merupakan zat beracun yang bisa mengingat hemoglobin darah 300 kali lebih kuat dibandingkan dengan oksigen. Nah, ketika sirkulasi karbon monoksida dalam tubuh sangat banyak, maka tubuh bisa kekurangan oksigen dan membuat terasa pusing.
Saat waktu berbuka tiba, sebenarnya tubuh membutuhkan nutrisi dan cairan untuk mengganti energi yang hilang selama puasa. Nah, bila kita langsung merokok saat berbuka puasa dalam keadaan perut kosong, maka kita berisiko mengalami mual, muntah, kelelahan, dan pusing akan meningkat.
Tak hanya itu saja, dampak langsung merokok saat berbuka puasa. Banyaknya kadar karbon monoksida yang membuat sel-sel tubuh kekurangan oksigen, bisa menurunkan fungsi otot dan jantung. Bahkan, karbon monoksida dalam darah juga bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah.
Awas, lama-kelamaan kondisi ini bisa menyebabkan penumpukkan plak di pembuluh darah arteri. Di samping itu, kondisi ini juga bisa membuat pembuluh darah arteri mengeras, kaku, dan kurang elastis. Ujung-ujungnya, hal ini bisa membuat pembuluh darah menyempit yang akhirnya mengarah pada penyakit jantung dan stroke.
Nikotin Terserap Lebih Banyak
Selain karbon monoksida, ada pula zat jahat lainnya, yaitu nikotin. Apa dampak dari zat ini? Merokok saat buka puasa atau dalam keadaan perut kosong, juga bisa meningkatkan risiko terserang kanker paru-paru. Kok bisa? Sebab nikotin yang diserap tubuh dalam keadaan perut kosong, bisa lebih besar dibandingkan dengan dalam keadaan perut sudah terisi. Nah, hal inilah yang bisa meningkatkan risiko terserang kanker paru.
Enggak cuma itu, nikotin yang mengalir dalam tubuh juga bisa meningkatkan tekanan darah, detak jantung, dan aliran darah ke jantung. Bahkan, nikotin juga bisa menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah. Kondisi-kondisi tersebutlah yang bakal meningkatkan risiko serangan jantung.
Ingat, merokok saat buka puasa atau dalam keadaan perut kosong, berarti racun akan masuk dalam darah dengan cepat. Selain itu, kebiasan merokok saat berbuka puasa juga lebih mudah memicu batuk akibat iritasi saluran napas. Hal ini disebabkan karena saat berbuka tenggorokan masih dalam keadaan kering. Nah, alhasil iritasi saluran napas lebih mudah terjadi bila kita merokok.
Di samping itu, efek nikotin juga bisa langsung masuk ke otak karena ada reseptornya. Bila kita memasukkan nikotin dalam jumlah banyak dalam waktu singkat, maka tubuh bisa menjadi mual dan sakit kepala.
Masih Banyak Ancaman Lainnya
Ribuan zat kimia yang terkandung di dalam rokok sebenarnya tak hanya menyoal keluhan-keluhan di atas atau kanker saja. Zat-zat mematikan tersebut juga bisa menimbulkan masalah kesehatan serius lainnya. Enggak percaya?
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, sebagian orang yang meninggal karena merokok, hidup dengan penyakit serius yang berkaitan dengan rokok. Para pakar di sana mengatakan, merokok bisa memicu berbagai penyakit, antara lain:
• Berbagai jenis kanker.
• Penyakit jantung, stroke, dan penyakit paru-paru.
• Diabetes.
• Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), yang meliputi emfisema dan bronkitis kronis.
• Merokok juga meningkatkan risiko TBC, penyakit mata tertentu, dan masalah sistem kekebalan tubuh, termasuk rheumatoid arthritis.
• Meningkatkan risiko disfungsi ereksi pada pria.




