Kamis, 22 Mei 2025

Murianews, Jakarta – Momen Hari Raya Iduladha tidak pernah lepas dari makanan daging kurban. Bahkan setiap keluarga bisa mendapatkan daging kurban lebih banyak.

Namun, bagi orang yang mempunyai penyakit tertentu, mengonsumsi daging justru menjadi masalah kesehatan. Terlebih apabila sudah mendapatkan vonis dokter.

Kebiasaan makan daging kurban yang berlebihan juga akan mengganggu sistem kerja tubuh. Karena itu, perlu adanya kontrol yang tepat agar dapat mengonsumsi daging kurban dengan sehat dan aman.

Berdasarkan keterangan dari Subdirektorat Pengelolaan Konsumsi Gizi, Direktorat Gizi Masyarakat, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), daging kurban seperti kambing dan sapi per 100 gram mengandung 0,0 gram karbohidrat, 18,0 gram lemak, 24,9 gram protein, dan 268,9 kalori.

Protein dalam daging berfungsi untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, memproduksi hormon, enzim, dan zat kimia lain dalam tubuh, membentuk otot, tulang, kulit, dan darah, serta sebagai sumber energi.

Lemak dalam daging juga memiliki fungsi penting seperti membantu penyerapan vitamin yang larut lemak (A, D, E, dan K) dan mineral, serta sebagai sumber energi dan penunjang fungsi otak.

Namun, konsumsi daging kambing dan sapi secara berlebihan dapat menyebabkan efek negatif seperti pusing dan mual. Beberapa penyakit degeneratif seperti darah tinggi, kolesterol tinggi, asam urat, dan kegemukan dapat terjadi akibat konsumsi daging berlebihan dalam jangka panjang.

Ahli nutrisi, dr Tan Sot Yen, menjelaskan daging kambing dan sapi mengandung lemak jenuh yang tidak baik jika dikonsumsi secara berlebihan.

”Semua yang berlebihan tentu tidak baik. Tidak makan daging pun stok lemak tubuh sudah banyak. Protein secukupnya, selebar telapak tangan, jika berlebih, ginjal kerja keras. Kasihan,” ujarnya dikutip dari laman resmi Kemenkes, Sabtu (15/6/2024).

dr Tan menambahkan, lemak sebaiknya tidak berasal dari gajih hewan karena lemak tersebut memiliki kalori tinggi dan lambat dicerna. Hal ini akan dapat menyebabkan kegemukan dan masalah pencernaan.

Untuk mencegah efek negatif tersebut, masyarakat diharapkan dapat mengontrol porsi makan daging di hari kurban. Konsumsi sumber protein hewani sebaiknya beraneka ragam, tidak hanya bersumber dari daging tetapi juga dari ikan, ayam, dan telur.

dr Tan juga menyarankan untuk memilih area daging yang kurang berlemak, seperti sengkel, dan menghindari area perut serta jeroan.

” Tipsnya, bagi daging ke dalam beberapa kantong plastik setelah dicuci bersih, kemudian masukkan ke freezer. Tidak harus semua dimasak sekaligus. Satu hal, jika masak dengan santan, usahakan sekali masak sekali dimakan habis. Jangan dihangatkan apalagi dimasak kembali. Santannya sudah tidak sehat,” katanya.

Komentar

Sehat Terkini

Terpopuler