Kamis, 22 Mei 2025

Murianews, Kudus – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus mengajak semua lapisan masyarakat untuk proaktif dalam menangani Tuberculosis (TBC). Pasalnya, TBC merupakan penyakit menular dan harus ditangani sedini mungkin.

”TBC ada banyak gejala awalnya. Salah satunya yang paling umum adalah batuk berdahak. Masyarakat harus awas dan segera periksa,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DKK Kudus Darsono pada Murianews.com, Kamis (16/5/2024)

Jika sudah positif, TBC sangat berbahaya. Setiap penderita TBC juga harus membatasi kontak dengan orang lain. Termasuk menyedirikan tempat makan mereka. Hal itu dilakukan agar bakteri TBC tidak mengkontaminasi orang sehat.

”Karena itu, kami butuh peran semuanya. Jika ada tanda-tanda segera periksa,” ungkapnya.

Saat ini, tambah Darsono, DKK Kudus juga bekerja sama dengan klinik, Dokter Praktik Mandiri (DPM), dan Dokter Praktik Swasta (DPS) dalam penanganan TBC. Hal ini diharapkan dapat memudahkan suspek TBC mengakses fasilitas kesehatan.

Terpisah, Etika Dwi Petugas Program Tuberkulosis Puskesmas Purwosari juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat. Ia mengimbau dengan sangat agar masyarakat segera datang ke instansi kesehatan terdekat jika merasakan gejala.

”Saya harap masyarakat bisa segera memeriksakan diri jika terdapat gejala TBC. Sebab, yang terjadi di lapangan, masyarakat malah takut melakukan periksa dahak,” ujarnya.

Ciri-ciri suspek TBC, imbuhnya, adalah batuk berdahak yang bertahan selama satu pekan. Adapun gejala tambahannya adalah sesak nafas, batuk disertai darah, sesak nafas serta demam ringan selama 1 bulan.

”Namun, tak semua pasien mengalami gejala tambahan. Yang paling penting adalah adanya batuk berdahak yang tidak membaik selama 1 minggu walaupun sudah minum obat,” terangnya

Dalam hal ini Etika juga menambahkan mengenai pentingnya pola Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS). Suspek TBC biasanya tinggal di lingkungan yang memiliki sirkulasi udara rendah dan cahaya yang jarang.

”Sayangnya masyarakat banyak yang takut memastikan gejalanya ke puskesmas. Padahal, semua fasilitas ada. Kami juga tidak memungut biaya. Semua gratis,” ujar Etika.

Etika berharap agar masyarakat segera mengenali gejala TBC dan periksa ke instansi kesehatan terdekat. Jangan sampai ada keterlambatan dalam perawatan.

Reporter: Zulfa Amila Shaliha
Editor: Supriyadi

Komentar

Sehat Terkini

Terpopuler