Kemunculan jerawat dan kerutan juga bisa menjadi sinyal kelebihan gula. Resistensi insulin, yang sering dipicu oleh konsumsi gula tambahan, dikaitkan dengan peningkatan risiko jerawat.
Selain itu, terlalu banyak gula dapat memicu produksi produk akhir glikasi lanjutan (AGEs) yang mempercepat penuaan kulit dan menyebabkan kerutan.
Nyeri pada persendian dapat disebabkan oleh peradangan sistemik yang dipicu oleh konsumsi gula berlebihan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan gula tambahan yang tinggi berkaitan dengan kualitas tidur yang buruk. Kontrol glikemik berperan dalam siklus tidur dan kualitas tidur, sehingga konsumsi gula berlebih dapat mengganggu pola tidur.
Sakit perut, kram, atau diare bisa menjadi dampak dari konsumsi gula yang terlalu banyak, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan seperti sindrom iritasi usus besar atau kolitis ulseratif.
Murianews, Kudus – Gula adalah sumber energi vital bagi tubuh. Namun asupan berlebihan dari gula tambahan dalam makanan olahan, dapat memicu berbagai masalah kesehatan serius.
Masalah kesehatan akibat gula paling banyak adalah obesitas, diabetes, gangguan jantung, hingga kerusakan hati. Sayangnya, keberadaan gula tambahan ini seringkali tidak disadari.
Nah, bagi Anda yang suka makan makanan manis mulai sekarang harus memperhatikan kadar gula di dalam tubu.
Apalagi, jika asupan gula melebihi batas yang disarankan, tubuh akan mulai menunjukkan beberapa tanda.
Melansir dari berbagai sumber, setidaknya ada sembilan tanda umum tubuh kelebihan gula:
Peningkatan Berat Badan
Kenaikan berat badan yang tidak terduga adalah salah satu gejala paling jelas dari kelebihan gula. Mengonsumsi gula berlebih meningkatkan kadar lemak dalam tubuh dan dapat mengganggu ekosistem mikrobioma usus.
Mikrobioma usus yang sehat berperan penting dalam metabolisme dan pengelolaan kadar glukosa darah, insulin, serta kolesterol.
Ciri Kelebihan Gula...
Mudah Merasa Lapar
Gula tidak memberikan rasa kenyang. Tanpa protein, serat, dan lemak sehat, tubuh akan membakar gula dengan cepat, sehingga meningkatkan rasa lapar dan memicu keinginan untuk ngemil secara kompulsif.
Mudah Tersinggung
Perasaan mudah tersinggung, murung, atau gelisah bisa menjadi indikasi kelebihan gula.
Konsumsi gula tambahan yang berlebihan dapat memicu peradangan, memperburuk suasana hati, dan bahkan berkontribusi pada depresi.
Gula meningkatkan gula darah dengan cepat, tetapi diikuti dengan penurunan energi yang membuat Anda merasa lesu dan mudah tersinggung.
Mudah Lelah
Meskipun gula dapat memberikan dorongan energi instan, sifatnya yang mudah diserap dan dicerna membuat energi tersebut cepat habis.
Ini menyebabkan sugar crash dan membuat tubuh kembali merasa lelah atau mencari sumber energi lagi dalam waktu singkat.
Makanan Tidak Terasa Cukup Manis
Jika Anda merasa makanan manis tidak lagi terasa cukup manis, ini bisa jadi tanda bahwa otak Anda sudah terbiasa dengan kadar kemanisan yang sangat tinggi.
Akibatnya, tubuh akan sulit merasa puas dengan makanan yang memiliki tingkat kemanisan yang lebih rendah.
Ciri Kelebihan Gula...
Jerawat dan Kerutan
Kemunculan jerawat dan kerutan juga bisa menjadi sinyal kelebihan gula. Resistensi insulin, yang sering dipicu oleh konsumsi gula tambahan, dikaitkan dengan peningkatan risiko jerawat.
Selain itu, terlalu banyak gula dapat memicu produksi produk akhir glikasi lanjutan (AGEs) yang mempercepat penuaan kulit dan menyebabkan kerutan.
Nyeri Sendi
Nyeri pada persendian dapat disebabkan oleh peradangan sistemik yang dipicu oleh konsumsi gula berlebihan.
Gangguan Tidur
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan gula tambahan yang tinggi berkaitan dengan kualitas tidur yang buruk. Kontrol glikemik berperan dalam siklus tidur dan kualitas tidur, sehingga konsumsi gula berlebih dapat mengganggu pola tidur.
Masalah Pencernaan
Sakit perut, kram, atau diare bisa menjadi dampak dari konsumsi gula yang terlalu banyak, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan seperti sindrom iritasi usus besar atau kolitis ulseratif.
Ciri Kelebihan Gula...
Gigi Berlubang
Bakteri di mulut sangat menyukai gula sederhana. Peningkatan jumlah gigi berlubang atau diagnosis penyakit gusi bisa jadi indikasi asupan gula tambahan yang berlebihan.
Untuk mencegahnya, biasakan minum kopi dan teh tanpa gula, konsumsi buah dan sayuran kaya serat, serta kunyah permen karet tanpa gula.
Meskipun menghindari semua gula tambahan mungkin tidak realistis, penting untuk mulai membaca label nutrisi makanan dan memprioritaskan konsumsi makanan utuh yang minim pengolahan.
