Murianews, Kudus – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus mengungkapkan bahwa anemia masih menjadi masalah kesehatan yang signifikan, terutama di kalangan remaja putri.

Kabid Kesehatan Masyarakat DKK Kudus, Nuryanto menjelaskan, anemia adalah kondisi kekurangan zat besi yang mengakibatkan kadar hemoglobin dalam darah lebih rendah dari normal.ia juga memaparkan beberapa gejala umum anemia yang perlu diwaspadai.

”Anemia biasanya ditandai dengan wajah pucat, tubuh yang lesu, dan kehilangan konsentrasi. Pengidap anemia seringkali merasa mengantuk dan tidak fokus,” ungkapnya, Jumat (16/8/2024).

Gejala lain yang sering muncul pada penderita anemia termasuk ketidakaktifan dalam menjalani aktivitas sehari-hari, merasa lemas, dan terkadang merasa mual. Menurutnya, kondisi ini membuat pengidap anemia kurang produktif dan dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka.

Di Kabupaten Kudus, data menunjukkan bahwa 41 persen remaja mengalami anemia. Untuk mengatasi masalah ini, DKK Kudus telah melaksanakan program skrining kesehatan.

Skrining ini dilakukan dengan mengambil sampel darah dari remaja putri di SMP dan SMA, khususnya untuk siswa kelas III SMP dan kelas X, XI, serta XII SMA.

Nuryanto juga menekankan bahwa anemia dapat dicegah dengan menerapkan perilaku hidup sehat.

”Olahraga selama 30 menit, menjaga kebersihan, dan mengurangi konsumsi makanan junk food serta soft drink adalah langkah-langkah penting. Selain itu, tidur yang cukup dan mengonsumsi makanan seimbang yang mengandung protein, karbohidrat, sayur, dan buah-buahan juga sangat dianjurkan,” tambahnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya menghindari makanan junk food, yang seringkali menghalangi konsumsi makanan bergizi.

”Ketika seseorang mengonsumsi junk food, mereka cenderung melupakan makanan bergizi karena merasa sudah kenyang,” jelas Nuryanto.

Selain itu, Nuryanto merekomendasikan konsumsi tablet penambah darah untuk meningkatkan kadar hemoglobin, terutama bagi remaja putri yang rentan mengalami anemia.

Editor: Cholis Anwar