Perhatikan! Ini Ciri-Ciri Anak Butuh Periksa Mata
Cholis Anwar
Sabtu, 20 Januari 2024 19:45:00
Murianews, Pasuruan – Orang tua wajib mengetahui kapan mata anak perlu dilakukan pemeriksaan ke dokter mata. Hal ini untuk menghindari agar penglihatan anak tidak kabur atau justru mengalami masalah.
Direktur Klinik Utama Mata JEC JACA Pasuruan, dr. Lely Retno Hutauruk, Sp.M(K), mengingatkan orangtua untuk memperhatikan tanda-tanda bahwa anak mungkin membutuhkan pemeriksaan mata.
Banyak orangtua yang tidak menyadari bahwa anak mengalami masalah penglihatan, yang dapat mengakibatkan kondisi semakin parah jika tidak segera ditangani.
Dalam acara pembukaan Klinik Utama Mata JEC JAVA Pasuruan pada Sabtu (20/1/2024), dr. Lely Retno Hutauruk menjelaskan beberapa ciri anak yang memerlukan perhatian khusus terkait kesehatan mata.
Salah satu tanda adalah jika anak duduk di belakang di sekolah dan selalu berusaha maju ke depan untuk melihat penjelasan guru.
”Kita sering menemukan anak sering maju ke depan, orangtua malah yang dimarahi anaknya, itu karena kalau nggak maju ke depan tidak terlihat,” ungkap dr. Lely mengutip Suara.com, Sabtu (20/1/2024).
Tanda lain yang perlu diperhatikan adalah jika anak terlihat memicingkan mata untuk melihat. Itu menandakan bahwa anak tersebut berusaha untuk fokus karena penglihatannya kabur.
Jika anak sering mengeluh pusing dan lelah saat melihat, mengaku matanya rabun, dan kerap mengucek mata, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter mata.
”Paling sering yang terjadi anak tersebut tidak tahu kalau penglihatannya kabur. Ini karena dirinya tidak bisa membandingkan kondisinya dengan anak lain dan temannya,” tambah dr. Lely.
Dr. Lely juga menyampaikan, banyak anak merasa takut atau khawatir jika bertanya kepada teman-temannya dan khawatir dianggap aneh atau tidak normal.
Keadaan ini membuat anak cenderung enggan berbicara dengan orang lain, dan sayangnya, orang tua sering kali tidak menyadari atau tidak memahami pentingnya melakukan pengecekan kesehatan mata anak.
Menurutnya, pemeriksaan kesehatan mata anak sebaiknya dilakukan secara rutin dan dimulai sejak anak baru dilahirkan. Hal ini bertujuan agar perkembangan indra penglihatan anak dapat dipantau dan masalah mata dapat dideteksi lebih dini.
Beberapa penyakit mata pada anak yang perlu diwaspadai meliputi mata merah (konjungtivitis), bintitan (hordeolum), klazion (benjolan di kelopak mata), miopia (rabun dekat), dan mata silinder (astigmatisme).
Murianews, Pasuruan – Orang tua wajib mengetahui kapan mata anak perlu dilakukan pemeriksaan ke dokter mata. Hal ini untuk menghindari agar penglihatan anak tidak kabur atau justru mengalami masalah.
Direktur Klinik Utama Mata JEC JACA Pasuruan, dr. Lely Retno Hutauruk, Sp.M(K), mengingatkan orangtua untuk memperhatikan tanda-tanda bahwa anak mungkin membutuhkan pemeriksaan mata.
Banyak orangtua yang tidak menyadari bahwa anak mengalami masalah penglihatan, yang dapat mengakibatkan kondisi semakin parah jika tidak segera ditangani.
Dalam acara pembukaan Klinik Utama Mata JEC JAVA Pasuruan pada Sabtu (20/1/2024), dr. Lely Retno Hutauruk menjelaskan beberapa ciri anak yang memerlukan perhatian khusus terkait kesehatan mata.
Salah satu tanda adalah jika anak duduk di belakang di sekolah dan selalu berusaha maju ke depan untuk melihat penjelasan guru.
”Kita sering menemukan anak sering maju ke depan, orangtua malah yang dimarahi anaknya, itu karena kalau nggak maju ke depan tidak terlihat,” ungkap dr. Lely mengutip Suara.com, Sabtu (20/1/2024).
Tanda lain yang perlu diperhatikan adalah jika anak terlihat memicingkan mata untuk melihat. Itu menandakan bahwa anak tersebut berusaha untuk fokus karena penglihatannya kabur.
Jika anak sering mengeluh pusing dan lelah saat melihat, mengaku matanya rabun, dan kerap mengucek mata, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter mata.
”Paling sering yang terjadi anak tersebut tidak tahu kalau penglihatannya kabur. Ini karena dirinya tidak bisa membandingkan kondisinya dengan anak lain dan temannya,” tambah dr. Lely.
Dr. Lely juga menyampaikan, banyak anak merasa takut atau khawatir jika bertanya kepada teman-temannya dan khawatir dianggap aneh atau tidak normal.
Keadaan ini membuat anak cenderung enggan berbicara dengan orang lain, dan sayangnya, orang tua sering kali tidak menyadari atau tidak memahami pentingnya melakukan pengecekan kesehatan mata anak.
Menurutnya, pemeriksaan kesehatan mata anak sebaiknya dilakukan secara rutin dan dimulai sejak anak baru dilahirkan. Hal ini bertujuan agar perkembangan indra penglihatan anak dapat dipantau dan masalah mata dapat dideteksi lebih dini.
Beberapa penyakit mata pada anak yang perlu diwaspadai meliputi mata merah (konjungtivitis), bintitan (hordeolum), klazion (benjolan di kelopak mata), miopia (rabun dekat), dan mata silinder (astigmatisme).