Ingin Cepat Sembuh dari Batuk, Hindari 5 Jenis Makanan Ini
Supriyadi
Rabu, 9 Agustus 2023 13:51:00
Murianews, Kudus – Batuk memang menjadi penyakit yang menyakitkan, bahkan membuat sang penderita tak percaya diri saat kumpul dengan teman ataupun keluarga.
Karena itu, selain mengonsumsi obat batuk, Anda juga dianjurkan untuk menghindari sejumlah makanan penyebab batuk yang dapat memperparah gejala tersebut.
- Makanan yang Digoreng (Gorengan)
Gorengan, terutama yang digoreng menggunakan minyak jelantah, merupakan makanan yang harus dihindari saat batuk kering.
Pasalnya, minyak yang digunakan untuk menggoreng makanan berulang kali (minyak jelantah) akan menghasilkan senyawa akrolein, yaitu senyawa aldehid tak jenuh pemicu rasa gatal di tenggorokan.
Di samping itu, tekstur kering dan kasar dari gorengan akan membuat dinding tenggorokan mengalami iritasi yang memperparah gejala batuk kering.
Gorengan juga dapat merangsang kenaikan asam lambung yang memicu penyempitan saluran napas hingga menyebabkan refleks batuk.
- Makanan Pedas
Selain gorengan, penderita batuk juga perlu membatasi konsumsi makanan pedas. Makanan pedas diketahui mengandung capsaicin yang dapat memicu refleks batuk dan meningkatkan jumlah lendir atau dahak sehingga dapat memperparah gejala batuk.
Namun, di sisi lain zat capsaicin pada cabai juga memiliki sifat antiinflamasi, anti alergi, anti iritasi, dan anti jamur yang dipercaya dapat meredakan gejala batuk.
Jadi, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu mengenai hal ini untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
- Makanan Manis
Makanan manis menjadi salah satu makanan yang harus dihindari saat batuk dan sakit tenggorokan karena kandungan gula di dalamnya dapat memperparah iritasi dan menyebabkan tenggorokan semakin gatal.
Salah satu jenis makanan manis yang perlu dihindari adalah cokelat. Ketika mengonsumsi cokelat, makanan ini akan bercampur dengan air liur dan mengental sehingga menimbulkan rasa mengganjal di pangkal tenggorokan dan memicu reaksi batuk.
Meski tidak menyebabkan batuk secara langsung, namun konsumsi makanan manis seperti cokelat tetap perlu dibatasi.
- Susu dan Produk Olahannya
Makanan yang harus dihindari saat batuk berdahak selanjutnya adalah susu dan produk olahannya, seperti keju dan yoghurt. Mengonsumsi susu dan produk olahannya dapat memperparah gejala batuk, terlebih penderita yang telah mengalami infeksi atau peradangan sebelumnya.
Produk olahan susu dapat memicu produksi dahak dan pembentukan lendir pada saluran pernapasan. Maka dari itu, penderita sebaiknya menghindari asupan susu ataupun produk olahannya sementara waktu untuk mempercepat proses penyembuhan.
- Minuman Berkafein
Tak hanya makanan, minuman berkafein rupanya juga dapat menyebabkan tenggorokan kering yang memicu rasa gatal. Kondisi ini tentunya membuat penderita tidak nyaman serta memperparah gejala batuk.
Maka dari itu, sebaiknya batasi konsumsi minuman berkafein, seperti kopi, soda, atau teh, saat sedang batuk. Sebagai gantinya, perbanyak asupan air mineral kurang lebih dua liter per hari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan menenangkan tenggorokan.
Murianews, Kudus – Batuk memang menjadi penyakit yang menyakitkan, bahkan membuat sang penderita tak percaya diri saat kumpul dengan teman ataupun keluarga.
Karena itu, selain mengonsumsi obat batuk, Anda juga dianjurkan untuk menghindari sejumlah makanan penyebab batuk yang dapat memperparah gejala tersebut.
- Makanan yang Digoreng (Gorengan)
Gorengan, terutama yang digoreng menggunakan minyak jelantah, merupakan makanan yang harus dihindari saat batuk kering.
Pasalnya, minyak yang digunakan untuk menggoreng makanan berulang kali (minyak jelantah) akan menghasilkan senyawa akrolein, yaitu senyawa aldehid tak jenuh pemicu rasa gatal di tenggorokan.
Di samping itu, tekstur kering dan kasar dari gorengan akan membuat dinding tenggorokan mengalami iritasi yang memperparah gejala batuk kering.
Gorengan juga dapat merangsang kenaikan asam lambung yang memicu penyempitan saluran napas hingga menyebabkan refleks batuk.
- Makanan Pedas
Selain gorengan, penderita batuk juga perlu membatasi konsumsi makanan pedas. Makanan pedas diketahui mengandung capsaicin yang dapat memicu refleks batuk dan meningkatkan jumlah lendir atau dahak sehingga dapat memperparah gejala batuk.
Namun, di sisi lain zat capsaicin pada cabai juga memiliki sifat antiinflamasi, anti alergi, anti iritasi, dan anti jamur yang dipercaya dapat meredakan gejala batuk.
Jadi, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu mengenai hal ini untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
- Makanan Manis
Makanan manis menjadi salah satu makanan yang harus dihindari saat batuk dan sakit tenggorokan karena kandungan gula di dalamnya dapat memperparah iritasi dan menyebabkan tenggorokan semakin gatal.
Salah satu jenis makanan manis yang perlu dihindari adalah cokelat. Ketika mengonsumsi cokelat, makanan ini akan bercampur dengan air liur dan mengental sehingga menimbulkan rasa mengganjal di pangkal tenggorokan dan memicu reaksi batuk.
Meski tidak menyebabkan batuk secara langsung, namun konsumsi makanan manis seperti cokelat tetap perlu dibatasi.
- Susu dan Produk Olahannya
Makanan yang harus dihindari saat batuk berdahak selanjutnya adalah susu dan produk olahannya, seperti keju dan yoghurt. Mengonsumsi susu dan produk olahannya dapat memperparah gejala batuk, terlebih penderita yang telah mengalami infeksi atau peradangan sebelumnya.
Produk olahan susu dapat memicu produksi dahak dan pembentukan lendir pada saluran pernapasan. Maka dari itu, penderita sebaiknya menghindari asupan susu ataupun produk olahannya sementara waktu untuk mempercepat proses penyembuhan.
- Minuman Berkafein
Tak hanya makanan, minuman berkafein rupanya juga dapat menyebabkan tenggorokan kering yang memicu rasa gatal. Kondisi ini tentunya membuat penderita tidak nyaman serta memperparah gejala batuk.
Maka dari itu, sebaiknya batasi konsumsi minuman berkafein, seperti kopi, soda, atau teh, saat sedang batuk. Sebagai gantinya, perbanyak asupan air mineral kurang lebih dua liter per hari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan menenangkan tenggorokan.