Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebih dapat merusak dinding pembuluh darah. Kerusakan ini memudahkan kolesterol menempel, yang pada akhirnya dapat meningkatkan tekanan darah.
Gula bisa memicu peradangan di dalam tubuh. Peradangan kronis ini sering kali bermanifestasi sebagai nyeri sendi, salah satu tanda yang mungkin luput dari perhatian.
Mengenali tanda-tanda ini bisa menjadi langkah pertama untuk mengendalikan konsumsi gula. Namun, penting untuk diingat bahwa beberapa gejala di atas juga bisa disebabkan oleh masalah kesehatan lain.
Jika Anda mengalami perubahan signifikan pada tubuh, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.
Murianews, Kudus – Konsumsi gula berlebihan telah lama dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan serius, termasuk peningkatan risiko diabetes tipe 2.
Namun, sering kali kita tidak menyadari saat terkena diabetes. Padahal tubuh kita sudah memberi sinyal peringatan.
Supaya tidak kecolongan, berikut tanda-tanda tubuh kelebihan gula yang dilansir dari Self dan Everyday Health.
Keinginan Kuat untuk Makan Manis
Apakah Anda sering merasa sulit menahan godaan makanan manis? Ini adalah salah satu tanda paling jelas.
Semakin banyak gula yang Anda konsumsi, semakin besar pula keinginan tubuh untuk mengonsumsinya lagi. Gula memicu respons hormon yang memicu rasa ketagihan, menciptakan siklus yang sulit diputus.
Merasa Lelah dan Lemas
Setelah mengonsumsi makanan manis, kadar insulin dalam tubuh akan meningkat drastis. Namun, setelah efek gula habis, kadar insulin akan anjlok tiba-tiba.
Fluktuasi ini menyebabkan energi tubuh menurun drastis, membuat Anda merasa lemas dan lelah.
Ciri Diabetes...
Munculnya Masalah Kulit (Breakout)
Konsumsi gula berlebih dapat mengganggu keseimbangan hormon, yang pada gilirannya bisa memicu masalah kulit seperti jerawat dan rosacea.
Bagi beberapa orang, sensitivitas terhadap peningkatan insulin dapat memicu peradangan yang terlihat pada kulit.
Perubahan Suasana Hati dan Sensitivitas
Perubahan kadar gula darah dapat mempengaruhi suasana hati. Ketika kadar gula tidak stabil, Anda mungkin menjadi lebih mudah marah, tersinggung, atau mengalami perubahan mood yang drastis.
Ini adalah efek langsung dari ketidakseimbangan hormon yang disebabkan oleh gula.
Peningkatan Berat Badan
Gula tidak mengandung protein atau lemak yang memberikan rasa kenyang. Selain itu, konsumsi gula berlebih memicu produksi insulin, yang jika terus-menerus terjadi, dapat menyebabkan penumpukan lemak dan peningkatan berat badan.
Gigi Berlubang
Gula merusak kesehatan gigi dengan mengganggu keseimbangan pH di dalam mulut. Hal ini memicu pertumbuhan bakteri jahat yang bertanggung jawab atas pembentukan gigi berlubang.
Sulit Fokus
Kondisi gula darah yang tidak stabil dapat menyebabkan gejala mirip gula darah rendah (hypoglycemia). Ketika gula darah anjlok setelah lonjakan akibat makanan manis, otak bisa kekurangan energi, menyebabkan Anda sulit berkonsentrasi.
Perubahan Indera Pengecap
Konsumsi gula berlebihan dapat memengaruhi indera perasa Anda. Seiring waktu, Anda mungkin merasa makanan manis tidak lagi terasa semanis biasanya. Hal ini membuat Anda cenderung mengonsumsi lebih banyak gula untuk mencapai rasa yang sama, memperburuk kebiasaan.
Ciri Diabetes...
Tekanan Darah Tinggi
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebih dapat merusak dinding pembuluh darah. Kerusakan ini memudahkan kolesterol menempel, yang pada akhirnya dapat meningkatkan tekanan darah.
Nyeri Sendi
Gula bisa memicu peradangan di dalam tubuh. Peradangan kronis ini sering kali bermanifestasi sebagai nyeri sendi, salah satu tanda yang mungkin luput dari perhatian.
Mengenali tanda-tanda ini bisa menjadi langkah pertama untuk mengendalikan konsumsi gula. Namun, penting untuk diingat bahwa beberapa gejala di atas juga bisa disebabkan oleh masalah kesehatan lain.
Jika Anda mengalami perubahan signifikan pada tubuh, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.