Murianews, Kudus – Bermain memang dunia bagi anak-anak. Aktivitas itu sangat penting dan baik untuk tumbuh kembang anak. Hal terpenting, pastikan alat yang digunakan untuk bermain aman.

Pakar Kesehatan dr Gia Pratama menjelaskan, meski pun bermain di rumah, anak-anak tetap berisiko mengalami kecelakaan dan terluka. Bahkan persentasenya lebih banyak di bandingkan anak bermain di luar, yakni 44,7 persen daripada 31,4 persen.

Kondisi ini tentu membuat orang tua panik dan khawatir. Apalagi, anak sampai mengalami luka terbuka. Gia pun membagikan cara penanganan atau memberikan pertolongan pertama pada luka terbuka yang didapatkan.

’’Menghadapi anak yang memiliki luka terbuka, pertama jangan panik. Kedua, bersihin dulu tangan kita sebelum menyentuhnya (karena) tangan kita penuh bakeri,’’ ujarnya seperti dikutip dari Suara.com, Senin (24/7/2023).

Selanjutnya, periksa apakah ada pendarahan aktif atau tidak. Gia menganjurkan membersihkan luka dengan air mengalir.

Setelah dibersihkan, beri obat bertolongan pertama seperti antiseptik. Salah satunya, menggunakan cairan yang mengandung povidone iodine karena diketahui mencegah terjadinya infeksi pada luka sekaligus cairan pembersih sebelum tindakan medis.

’’Pada luka, yang rusak itu kulit, sehingga benteng terbuka, bakteri gampang masuk. Itulah gunanya antiseptik, mencegah bakteri tembus,’’ ujar dr Gia lagi.

Kemudian, tutuplah luka dengan plester khusus luka. Namun, dr Gia menyarankan agar tak perlu ditutup selama 24 jam. Tujuannya, agar kelembabannya terjaga, dan dapat mempercepat pemulihan.

’’Biar dia bisa meregenerasi sel baru, tidak terganggu bakteri,’’ pungkas dia.

Sebaliknya, meski sudah ditangani tapi darah masih terus mengalir, dr Gia menyarankan agar segera dirujuk ke dokter untuk mendapatkan jahitan.