Kamis, 22 Mei 2025

Murianews, Kudus – Memanasi makanan memang menjadi hal yang lumrah dan sering kita lakukan setiap hari. Tujuannya, saat dimakan makanan tersebut panas dan menggugah selera.

Namun, usut punya usut tak semua makanan bisa dipanasakan kembali sebelum dikonsumsi. Pasalnya, makanan tersebut bisa memicu racun dan melemahkan organ di dalam tubuh. Bahkan, bisa membuat orang kehilangan nyawa.

Dari berbagai sumber, setidaknya ada enam makanan yang bisa memicu racun saat dipanaskan. Apa saja itu?

Nasi

Makanan yang tidak boleh dipanaskan yaitu nasi. Diketahui bahwa nasi mengandung bakteri Bacillus cereus. Disinyalir bahwa hal tersebut yang membuat meningkatkan risiko keracunan makanan.

Melansir SehatQ, jenis bakteri tersebut dapat bertahan dalam suhu yang panas, termasuk saat dimasak. Maka dari itu, sebaiknya dihindari untuk memanaskan nasi.

Dengan begitu, disarankan untuk mengonsumsi nasi segera setelah matang, atau, Kamu juga bisa menyimpannya nasi di suhu ruang kurang lebih satu jam. Tak hanya itu, nasi bisa disimpan di dalam lemari es. Namun, tidak lebih dari sehari.

Sayuran Hijau

Sayuran hijau menjadi salah satu makanan yang tidak boleh dipanaskan. Merangkum dari Healthline, memanaskan sayur dapat mengurangi kandungan nutrisi di dalamnya.

Misalnya seperti kandungan vitamin, zat besi, nitrat, dan masih banyak lagi. Maka dari itu, disarankan untuk mengolah sayur sesaat sebelum dikonsumsi.

Meski begitu, sebenarnya sayuran masih bisa dipanaskan dengan ketentuan yang patut diperhatikan. Seperti yang dibahas pada Womans Day, pastikan untuk memanaskan sayur dengan suhu sekitar 165 derajat Fahrenheit.

Sementara itu, sayuran yang sebelumnya membeku, dapat dicairkan menggunakan microwave pada suhu 135 derajat Fahrenheit.

Daging Olahan

Makanan yang tidak boleh dipanaskan kali ini yaitu daging olahan. Adapun yang termasuk di dalam jenisnya antara lain adalah ham, daging asap, sosis, kornet, dan sebagainya.

Diketahui bahwa makanan tersebut mengandung protein dan sodium nitrit. Dalam kasus tertentu, kandungan tersebut berubah berubah menjadi nitrosamine.

Mengutip dari Eufsa Eropa, nutromasin merupakan senyawa kimia yang dapat terbentuk di dalam makanan sebagai hasil dari persiapan dan pemrosesan makanan.

Nitrosamine biasa disebutkan pada olahan daging yang diawetkan, ikan olahan, kakao, bir, dan minuman beralkohol lainnya.

Nitrosamine memiliki sifat karsinogenik, yaitu zat yang memicu munculnya kanker. Maka dari itu, sebaiknya hindari untuk menghangatkan daging olahan. Sebaiknya Anda menyajikan daging olahan sesaat sebelum disantap. Dengan begitu dapat mengurangi kemungkinan makanan dihangatkan.

Telur

Telur merupakan makanan yang mengandung tinggi protein. Patut diketahui bahwa kandungan tersebut membuat telur sebaiknya tidak kembali dipanaskan.

Telur juga mengandung nitrogen dengan kadar yang relatif tinggi. Apabila dipanaskan, nitrogen dapat mengalami oksidasi.

Melansir Nibble, nitrogen yang teroksidasi dapat menimbulkan risiko penyebab kanker pada telur. Dapat disimpulkan bahwa memanaskan telur dapat menimbulkan racun.

Diketahui hal tersebut dapat mengganggu pencernaan. Hal ini berlaku untuk olahan telur apa saja, baik digoreng maupun rebus.

Kentang

Makanan yang tidak boleh dipanaskan selanjutnya adalah kentang. Sayur ini dikenal dengan kandungan karbohidrat yang membuatnya kerap dijadikan pengganti nasi.

Selain itu, terdapat juga serat, protein, antioksidan, kalium, folat, serta berbagai jenis vitamin di dalamnya. Namun, Kamu patut mengetahui bahwa memanaskan kentang dapat melunturkan nutrisi di dalamnya.

Dilansir dari India Times, kentang yang didiamkan pada suhu ruang dalam waktu yang lama juga dapat membuatnya beracun. Sementara itu, kentang yang sudah diolah sebaiknya tidak dipanaskan.

Lantaran, hal tersebut dapat mendorong pertumbuhan botulisme, yakni bakteri langka akibat serangan racun yang bisa menyebabkan gangguan pernapasan.

Daging Ayam

Makanan yang tidak boleh dipanaskan kali ini adalah daging ayam. Dilansir dari Insider, memanaskan daging ayam tidak sepenuhnya menimbulkan racun yang berbahaya bagi tubuh.

Pernyataan tersebut mengacu pada pernyataan Lydia Buchtmann yang merupakan juru bicara Dewan Informasi Keamanan Pangan. Ia menyebutkan bahwa daging ayam yang mencapai suhu setidaknya 175 derajat Fahrenheit dapat membunuh bakteri.

Untuk menyimpan ayam, Anda direkomendasikan untuk menyimpannya pada suhu di bawah 43 derajat Fahrenheit apabila akan dipanaskan kembali.

Sementara itu, sebaiknya memanaskan ayam tidak lebih dari tiga hari setelah diolah.

 

Komentar

Sehat Terkini

Terpopuler